PEKANBARU - Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) melesat pada perdagangan, Sabtu (5/3/2022) lalu. Konflik di Ukraina menjadi pengerek harga emas Antam.

Harga logam mulia berada di Rp1005.000/gram. Naik Rp15.000 dari hari sebelumnya.

Sementara harga pembelian kembali (buyback) berada diRp 912.000/gram. Naik Rp17.000 dari hari sebelumnya.

Kenaikan harga emas Antam tidak lepas dari pergerakan harga emas dunia. Sepanjang pekan ini, harga emas membukukan kenaikan 4,37% secara point-to-point. Dalam sebulan terakhir, harga melejit 8,8%.

Perkembangan perang Rusia vs Ukraina masih menjadi faktor penggerak harga. Perang dan ketidakpastian membuat investor tidak mau melirik aset-aset berisiko dan memilih safe-haven assets seperti emas.

"Ada pandangan bahwa Rusia tidak akan mengurangi gempuran ke Ukraina. Ini membuat berbagai sanksi sepertinya akan terus dijatuhkan," kata Edward Moya, Senior Market Analyst di OANDA, seperti dikutip dari Reuters.

"Krisis di Ukraina akan menjadi penopang kenaikan harga emas. Tidak hanya peralihan dana ke aset safe-haven, tetapi juga karena risiko inflasi yang meningkat seiring kenaikan harga komoditas," tambah Ole Hansen, Analis Saxo Bank, dalam risetnya.

Saat inflasi meninggi, emas adalah aset yang paling aman. Emas aman dari risiko inflasi karena pasokannya terbatas sehingga harga tetap akan cenderung naik. (*)

BERITA LAINNYA
155 KK Terdampak, Bupati Pelalawan dan Wakapolda Riau Tinjau Banjir Pekanbaru Perluas Program Kemandirian Pangan 2025, Siapkan Lomba Antar Kecamatan Olimpiade Fisika ke-19 se-Sumatera Resmi Ditutup, Ajang Bergengsi Tingkatkan Kemampuan Sains		Durian Asal Sumbar Banjiri Pekanbaru, Harga Murah Bikin Sumringah Pemegang Saham XLSmart Targetkan Kapitalisasi Pasar Naik Dua Kali Lipat pada 2028 Siap-siap, Besok PLN Tembilahan Padamkan Listrik Hingga 5 Jam