JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat, aliran modal asing masuk ke pasar keuangan Indonesia sebesar Rp5,57 triliun sepanjang 7-10 Januari 2022. Aliran dana asing itu masuk melalui pasar saham sebesar Rp6,68 triliun dan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp1,11 triliun.
"Berdasarkan data transaksi 7-10 Februari 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp 5,57 triliun." ujar Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (12/2/2022).
Maka berdasarkan data setelmen hingga 10 Februari 2022 (year to date/ytd), aliran modal asing yang masuk ke Indonesia total Rp2,57 triliun di pasar SBN dan Rp10,85 triliun di pasar saham.
Adapun seiring dengan masuknya dana asing pada perdagangan pekan ini, maka premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun naik ke level 92,80 bps per 10 Februari 2022 dari sebelumnya di level 91,10 bps per 4 Februari 2022.
Sementara itu, tingkat imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun menjadi naik ke level 6,48 persen, begitu pula dengan yield surat utang AS atau US Treasury 10 tahun turun ke level 2,029 persen.
Di sisi lain, pada Kamis (10/2/2022) nilai tukar rupiah di tutup di level Rp14.340 per dollar AS, kemudian ketika dibuka pada perdagangan Jumat (11/2/2022), nilai tukar rupiah naik tipis menjadi berada di level Rp14.340 per dollar AS.
Erwin menambahkan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
"Serta menyiapkan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, juga menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," pungkas dia. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :