PEKANBARU - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau nilai kinerja industri jasa keuangan di Riau terus membaik. Hal itu seiring dengan mulai membaiknya perekonomian masyarakat di Riau.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala OJK Provinsi Riau Muhammad Lutfi, bahwa kinerja industri keuangan membaik ditunjang dengan kerja pengaturan dan pengawasan serta kebijakan OJK yang solid, serta kondisi perekonomian yang mulai membaik.
Dari sektor perbankan, Lutfi menilai bahwa aset perbankan secara nasional tumbuh 10,19 persen dari tahun ke tahun menjadi Rp10.112 triliun. Kemudian intermediasi perbankan selama tahun 2021 mengalami tren perbaikan dari tahun sebelumnya dengan kredit tumbuh positif 5,24 persen menjadi Rp5.768 triliun.
"Tak hanya itu, dana pihak ketiga juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 12,21 persen dari tahun ke tahun menjadu Rp7.479 triliun," ujar Lutfi, Kamis (3/2/2022).
Kemudian sektor pasar modal secara nasional telah pulih kembali seperti pada level sebelum masa pandemi Covid-19. Hal itu ditunjukkan dengan IHSG yang sudah mencapai 6.693 pada 14 Januari lalu. Angka tersebut dinilai jauh dibandingkan pada masa Covid-19 pada 2 Maret 2020 yang hanya mencapai 5.361,25.
Dikatakan Lutfi, capaian pasar modal tahun ini adalah peringkat ke-3 di Asia. Khusus Riau, pasar modal melambung tinggi menjadi 133.636 investor di akhir tahun 2021 lalu. Pasar modal di Riau naik 99 persen dibandingkan tahun 2020 sebelumnya.
Tak hanya sektor perbankan dan pasar modal yang membaik, hal yang sam juga dialami sektor Industri Keuangan Non Bank (INKB). Lutfi menyebut bahwa sektor INKB juga terjaga dengan baik.
Kinerja Perusahaan Pembiayaan (PP) di Riau pada Desember 2021 lalu berhasil menyalurkan dengan total Rp13,65 triliun. Angka itu naik 10,76 persen dibandingkan tahun 2020 lalu.
Tingkat non performing financing (NPF) mengalami perbaikan Rp219 miliar turun 35,83 persen dibandingkan Desember tahun 2020 lalu. "Namun, secara persentase, NPF perusahaan pembiayaan terjaga pada posisi 1,61 persen," ucapnya.
Selain itu, kinerja perusahaan asuransi di Riau pada triwulan III tahun 2021, kinerja asuransi jiwa memiliki 680.980 polis dengan premi Rp1,64 triliun dan klain sebesar Rp1,2 triliun. Sedangkan untuk asuransi umum memiliki 365,343 polis dengan premi Rp849 miliar dan jumlah klaim sebesar Rp203 miliar.
Selain itu, lanjut Lutfi, industri peer to peer lending menjadi salah satu alternatif sumber pembiayaan bagi masyarakat Indonesia. Dikatakannya, hingga Desember 2021 lalu, di Riau terdapat 11.132 rekening yang bertindak sebagai lender dan 576.252 rekening yang bertindak sebagai borrower. Dari segi nilai, akumulasi dana yang diberikan oleh lender sebesar Rp749,39 miliar dan akumulasi pinjaman sebesar Rp2.701 miliar.
Penulis: Rahmat Hidayat
Editor: Rico
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :