PEKANBARU - Lagi-lagi sawit menjadi pendorong besarnya penerimaan negara. Di tahun 2021, Kantor Wilayah Ditjen Bea Cukai (DJBC) Riau mencatat penerimaan sebesar Rp12,167 triliun.
Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil DJBC Riau, Hartono Sutarjo dalam keterangan tertulisnya yang diterima halloriau.com, Sabtu (15/1/2022), menyebutkan bahwa jumlah ini jauh melampaui target yang ditetapkan Kementerian Keuangan RI hingga 4124,62% dari target yang ditetapkan sebesar Rp294,987 miliar.
Hartono mengatakan, capaian yang sangat fantastis ini didorong oleh sektor ekpor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan turunannya.
"Pencapaian pendapatan terbesar disumbangkan oleh bea keluar dari komoditi CPO dan turunannya yang mengalami kenaikan harga patokan ekspor atau HPE," kata Hartono.
Sementara itu, di sisi penerimaan bea masuk, DJBC Riau mencatatkan angka penurunan sebesar 18,59 persen.
"Termasuk penurunan volume impor serta terdapat restitusi Bea Masuk pada KPPBC TMP B Dumai pada Bulan Agustus dan September yang menjadi penyebab turunnya penerimaan dari bea masuk," jelasnya.
Isja Bewirman, yang mewakili Kepala Kantor Wilayah DJBC Riau dalam rilis Kinerja APBN Riau Triwulan IV yang digelar secara virtual kemarin, mengatakan, Riau harus bersyukur karena memiliki komoditi sawit.
"Kita mencatatkan capaian penerimaan 4000 persen. Di sini lah kita harus bersyukur, di saat pandemi ini kita tertolong dengan harga komoditi kita yang sangat menguntungkan negara kita. Yaitu batu bara, kemudian sawit untuk di Riau dan juga karet. Jadi semua komoditi kita harganya lagi naik daun. Itu yang memberikan efek pada hilirisasi penerimaan bea cukai dan pajak," pungkasnya.
Penulis: Bayu Derriansyah
Editor: Rico
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :