PERAWANG BARAT - Dalam masa 1 jam, Jagung manis hasil panen masyarakat Desa Pinang Sebatang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak yang merupakan dari Program DMPA (Desa Makmur Peduli Api) PT Arara Abadi-APP (Asia Pulp & Paper) Sinarmas habis terjual sehingga membuat para calon pembeli harus berbalik arah.
Menurut Sulis, petani jagung penduduk Desa Perawang Barat Kecamatan Tualang Perawang Kabupaten Siak ketika ditemui awak media di sela-sela kesibukannya memanen jagung menjelaskan, bahwa penjualan jagung hari ini merupakan hasil panen hari ini.
“Pada hari ini saya memanen jagung lebih kurang 1 ton, hasil produksi dari lahan setengah hektar lebih ini saya mendapatkan lebih 2 ton jagung. Yang mana lahan ini saya pinjam dari lahan Desa yang masih belum dimanfaatkan. Saya minta izin kepada Pemerintah Desa Perawang Barat," jelas pria 42 tahun ini.
Sebelum tanaman jagung ini, dia menanam Cabe Kriting, lalu jagung yang saya dipanen hari ini adalah tanaman selingan.
"Jika saya paksakan terus menanam cabe, hasil panen cabe saya kurang memuaskan, maka setelah panen cabe dengan masa tanam sekitar 6 bulan, maka saya rotasi dan berganti (selang-seling) menanam tanaman lain yang produktif dan menghasilkan seperti jagung manis ini. Untuk membersihkan lahan ini, saya tidak melakukan pembakaran, karena selain dapat bimbingan dari Arara Abadi juga kami sadari bahwa membakar tersebut akan merusak lingkungan dan kesehatan," sebutnya.
Sulis sebagai petani ini juga sehari-hari berprofesi sebagai pedagang, dari hasil berdagang dan bertani ini, sulis dapat menyekolahkan dua anaknya sampai perguruan tinggi.
"Anak saya ada dua orang, yang pertama sudah kuliah semester 6 di salah satu perguruan tinggi di Solo-Jawa Tengah pada jurusan pertanian, sementara anak kedua saya sekolah di SMP kelas 2 di Perawang, dengan hasil ini saya menghidupi keluarga saya. Saya berterimakasih kepada PT Arara Abadi yang telah membantu saya dan masyarakat melalui program DMPA nya," katanya.
Sementara itu pada kesempatan terpisah Koordinator Program DMPA PT Arara Abadi, Miswanto, yang didampingi oleh Aep Mahmuddin (52) Kepala Forest Protection PT Arara Abadi Distrik Minas-Rasau Kuning kepada media menyampaikan program tanam jagung ini merupakan bagian dari Program DMPA PT Arara Abadi-APP Sinarmas yang dimulai tahun 2017 lalu.
Di Perawang Barat ini ada empat kelompok yang masuk dalam program DPMA, yaitu: Kelompok Holtikultura, Kelompok UMKM, Kelompok Perikanan dan Kelompok Peternakan
"Sementara Pak Sulis ini masuk kepada kelompok holtikultura, spesialis cabe kriting, dan berkat saran kita agar dilakukan pergantian (selang-seling) agar hasil produksi cabe maupun jagung bagus," jelasnya.
Pada dasarnya Program DMPA yang digulirkan oleh perusahaan PT Arara Abadi untuk daerah-daerah (Desa-Desa) yang berbatasan dengan konsesi Arara Abadi, Perawang Barat termasuk daerah yang berbatasan dengan konsesi perusahaan.
Sementara itu Aep Mahmuddin menambahkan salah satu masalah dalam usaha Pak Sulis ini adalah masalah penjualan, namun berkat bantuan perusahaan, masalah penjualan dapat teratasi.
"Karena tidak sampai 1 jam, jagung 1 ton yang dipanen Pak Sulis ini habis terjual dan dibeli oleh karyawan-karyawan kita (baik karyawan di pabrik/IKPP, maupun karyawan kita yang ada di Distrik), malahan selalu tidak cukup untuk memenuhi permintaan pasar kita, sering jika waktu panen tiba, pembeli (karyawan kita) inden terlebih dahulu," kata Aep menambahkan.(rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :