Penghargaan ini menjadi bukti konkret komitmen Kota Dumai dalam menurunkan angka stunting, yang menjadi salah satu masalah kesehatan serius di Indonesia. Wali Kota Dumai, H. Paisal, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam upaya ini.
"Alhamdulillah, Dumai kembali mendapat kepercayaan dan penghargaan atas usaha kami menurunkan angka stunting. Dana Insentif Fiskal sebesar Rp5,8 miliar ini akan kami gunakan untuk memperkuat berbagai program kesehatan guna memastikan generasi muda Dumai tumbuh sehat dan cerdas," ujar Paisal, Kamis (5/9/2024).
Dia juga memberikan penghargaan khusus kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting, kader kesehatan, serta masyarakat Dumai yang telah mendukung penuh program-program yang dilaksanakan.
**Motivasi untuk Masa Depan**
Wali Kota Paisal berharap pencapaian ini bisa menjadi motivasi tambahan untuk seluruh elemen masyarakat agar terus berkolaborasi dalam upaya menuntaskan stunting. Ia menegaskan bahwa upaya ini akan terus ditingkatkan dengan semangat kerja keras dan kerja cerdas, sebagaimana yang diamanatkan oleh Wapres Ma'ruf Amin.
"Kami dari Pemko Dumai berkomitmen penuh untuk membebaskan anak-anak Dumai dari stunting, sesuai arahan dari Wakil Presiden. Program ini tidak bisa sukses tanpa dukungan dan kolaborasi semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat di akar rumput," tuturnya.
**Arahan Wakil Presiden RI**
Dalam sambutannya pada Rakornas Stunting, Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan sejumlah arahan penting. Ia berharap penghargaan yang diberikan bisa memacu daerah-daerah untuk semakin memperbaiki program penanganan stunting. Salah satu fokusnya adalah evaluasi program sebelumnya untuk dijadikan acuan dalam penyempurnaan kebijakan ke depan.
"Pemantauan yang lebih akurat terhadap data sasaran dan intervensi yang lebih tepat akan memastikan program ini mencapai targetnya. Koordinasi lintas sektor juga harus diperkuat, karena penanganan stunting melibatkan banyak pihak, mulai dari kementerian hingga lembaga nonpemerintah," ujar Ma'ruf Amin.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai stunting, karena masih banyak yang salah kaprah memahami masalah tersebut. Edukasi yang tepat dapat menjadi landasan intervensi yang efektif.
Dengan tema "Pemantapan Upaya Penuntasan dan Keberlanjutan Pencegahan dan Penanganan Stunting," Rakornas ini berlangsung selama dua hari, dari 4 hingga 5 September 2024.
Wapres Ma'ruf Amin menutup acara dengan optimisme bahwa upaya percepatan penurunan stunting akan terus berlanjut sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045.
Penulis: Bambang
Editor: Riki