DUMAI – Teriknya matahari di Kota Dumai menjadi ancaman serius terhadap terjadinya kebakaran lahan. Untuk mencegah bencana ini, Tim Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kota Dumai terus berwaspada dan gencar melakukan patroli.
"Meski saat ini tidak ada titik api, patroli tetap dilakukan, terutama di kawasan rawan Karhutla. Titik api bisa muncul kapan saja, sehingga patroli sangat diperlukan," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dumai, Irawan Sukma, melalui Kepala Bidang Pemadaman, Joko Susilo.
Menurut Joko, meski saat ini Dumai nihil titik api, upaya pencegahan tetap dijalankan. "Hari ini (Rabu), meski panas terik melanda Dumai, Alhamdulillah titik api masih nihil. Namun, tim satgas darat tetap patroli di daerah rawan Karhutla sebagai langkah pencegahan," katanya, Rabu (17/7/2024).
Joko mengimbau masyarakat, terutama yang berada di kawasan rawan Karhutla, untuk segera melaporkan jika menemukan titik api. "Jika ada laporan titik api, kami akan segera meluncur ke lokasi tersebut untuk mencegah meluasnya kebakaran. Informasi titik api sangat penting bagi kami," sebutnya.
Ia juga meminta masyarakat, pihak kelurahan, serta masyarakat peduli Karhutla untuk ikut memadamkan titik api yang ditemukan. "Tindakan awal sangat menentukan keberhasilan pemadaman Karhutla secara cepat," tambahnya.
Lebih lanjut, Joko menyatakan bahwa patroli di kawasan rawan Karhutla terus difokuskan. "Patroli merupakan langkah pencegahan penting dalam penanganan Karhutla di Kota Dumai. Hal ini sangat penting dilakukan sebelum kebakaran terjadi," jelasnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membakar lahan dalam kondisi cuaca panas seperti saat ini. "Alhamdulillah Kota Dumai nihil titik api, namun kami terus meningkatkan patroli di daerah rawan Karhutla dan menghimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan," imbaunya.
Selama 2024 hingga saat ini, sekitar 178,70 hektare lahan terbakar di Kota Dumai. Kebakaran terluas terjadi di Gurun Panjang, Kecamatan Bukit Kapur seluas 60 hektare dan di Tanjung Palas seluas 30 hektare.
"Membangun kesadaran masyarakat adalah hal yang paling penting. Kami meminta masyarakat untuk segera melaporkan jika melihat ada lahan yang terbakar," pungkasnya.
Penulis: Bambang
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :