DUMAI - Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah banyak memberikan manfaat kepada masyarakat, tak terkecuali bagi Yuli Erfinawati (34).
Ia memanfaatkan fasilitas Program JKN untuk mengatasi penyakit migran yang ia derita. Yuli mengaku sudah lama mengidap migran, namun ia belum sempat berobat. Sehingga sangat mengganggunya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
"Memang kadang datangnya tiba-tiba sakit kepala saya ini. Gejalanya adalah nyeri kepala hebat di salah satu sisi kepala. Biasanya makin terasa ketika saya sedang bergerak, melihat cahaya terang, atau mendengar suara bising. Kalau sekali datang itu nyeri sekali, makanya saya selalu bawa obat penghilang rasa nyeri untuk pertolongan pertama," terang Yuli, Selasa (31/10).
Migran adalah sakit kepala yang terasa berdenyut dan biasanya terjadi pada salah satu sisi kepala. Migrain dapat berlangsung singkat dan mereda sendiri, tetapi terkadang bisa juga menetap selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari.
Migrain lebih banyak diderita oleh wanita, karena diduga terkait dengan perubahan hormon. Kemunculan migrain dapat dipicu oleh peningkatan kadar hormon estrogen, atau faktor emosional, seperti stres atau cemas.
"Alhamdulillah sekarang sudah mulai jarang sakit kepala saya. Biasanya setiap minggu itu bisa dua sampai tiga kali. Durasinya pun sudah mulai berkurang. Mudah-mudahan bisa sembuh total karena mengganggu sekali sakit kepala ini. Banyak aktivitas saya yang jadi terhambat kalau migrain mendadak menyerang," jelas Yuli.
Saat ini Yuli masih dalam proses pengobatan. Dari awal berobat Yuli sudah memanfaatkan fasilitas Program JKN, ia dirujuk dari Puskesmas Dumai Barat dimana tempat ia terdaftar.
Setelah diperiksa dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), ia dirujuk ke spesialis syaraf di RSUD Kota Dumai untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat. Dari beberapa kali terapi yang dilakukan menurut Yuli sudah mulai berkurang intensitas sakit kepalanya.
"Kita patut bersyukur dengan adanya Program JKN Bayangkan saja kalau seandainya kita biayai sendiri pasti berat lho. Program JKN ini prinsipnya gotong royong, yang tidak sakit membantu yang sakit. Dengan begitu permasalahan kesehatan kita dapat ditanggulangi bersama-sama. Kita tidak perlu khawatir lagi tidak punya biaya untuk berobat," katanya.
Menurut Yuli, dari sisi iurannya pun masih terjangkau. Ia membandingkan dengan asuransi swasta yang preminya mahal dan pelayanannya belum tentu juga selengkap JKN. Yuli menilai, pasti ada batasan-batasan atau plafonnya, sementara Program JKN tidak demikian. Untuk pelayanannya pun pasien Program JKN pun sama saja dengan pasien umum.
"Tidak ada bedanya. Kalau untuk ruang rawat inap sudah pasti sesuai yang kita pilih atau sesuai pangkat atau golongan kalau untuk pekerja. Tapi saya rasa itu tidak masalah, yang penting pasien nyaman dan terlayani dengan baik," kata Yuli.
Dari apa yang sudah disampaikan Yuli tampaknya ia sudah memahami betul tentang Program JKN, terbukti ia bisa menjelaskannya dengan baik. Ia mengaku sudah pernah mengikuti sosialisasi Program JKN. Menurut Yuli, waktu itu ada pegawai BPJS Kesehatan yang datang ke sekolahnya untuk memberikan sosialisasi mengenai Program JKN.
"Di samping itu saya juga rajin mencari informasi terkini terkait Program JKN. Sekarang gampang sudah zaman keterbukaan informasi, kita bisa dapatkan informasi langsung ke sumber resminya ke BPJS Kesehatan. Di Aplikasi Mobile JKN juga banyak tersedia fitur-fitur yang bisa membantu kita dalam mengakses pelayanan Program JKN," sebutnyai.
"Kita bisa mendaftar secara online kalau mau berobat jadi kita tidak perlu mengantre lama. Selain itu kita juga bisa chat dengan dokter, mengecek data kepesertaan dan mengecek iuran kita, pokoknya banyak kemudahan dan keuntungannya dengan memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN," ujar Yuli. (rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :