DUMAI - Berkat keberhasilan dalam sejumlah program community development dan penuntasan masalah sosial yang ada di masyarakat, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Dumai dan Sei Pakning berhasil raih sejumlah penghargaan.

Kali ini, penghargaan internasional berhasil diraih di ajang Communitas Award dari Amerika Serikat (AS).

Area Manager Communication, Relations, & CSR Unit Dumai, Agustiawan mengatakan, selain Dumai dan Sungai Pakning, secara total PT KPI Group berhasil meraih lima penghargaan dari ajang tersebut.

"Penghargaan ini menjadi bukti nyata upaya PT KPI group dalam menjalankan corporate social responsibility (CSR) mendapatkan pengakuan internasional," ungkapnya, Rabu (12/7/2023).

Dijelaskan pula, pada ajang Communitas Award itu, PT KPI Unit Dumai berhasil meraih penghargaan dalam kategori Excellence In Corporate Social Responsibility melalui program bertema Towards Productive and Sustainable Peatland Agriculture.

Sedangkan Unit Sei Pakning berhasil meraih penghargaan dalam kategori yang sama melalui program bertema The Peat River is Radiant.

Pada ajang tersebut, PT KPI melalui Unit Dumai mengedepankan program Pertanian dan Peternakan Lahan Gambut Terintegrasi.

Melalui program ini, PT KPI Unit Dumai melakukan pembinaan kepada Kelompok Masyarakat Alam Tani di Kelurahan Tanjung Palas untuk bercocok tanam Sorgum di lahan gambut, kemudian memanfaatkan limbah pertanian yang belum termanfaatkan untuk diolah menjadi pakan ternak. PT KPI Unit Dumai juga memberikan pelatihan ternak kambing agar saling terintegrasi.

Program ini sesuai dengan penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) yang ada di PT KPI terutama poin 1 dan 8, yaitu Addressing Climate Change dan Community Engagement and Impact.

Serta sejalan dengan Sustainability Development Goals (SDGs) poin 12, 13, dan 15, yaitu Responsible Consumption and Production, Climate Action, dan Life on Land.

Sementara itu, PT KPI Unit Sei Pakning mengangkat program Pengolahan Air Gambut Menjadi Air Bersih dengan instalasi Filtrasi Air Gambut (FILAGAM).

Program ini dilatarbelakangi kondisi Sungai Dayang yang telah mengalami degradasi kualitas air sebagai sumber air baku untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, PT KPI Unit Sei Pakning melakukan pengolahan air minum dan menciptakan inovasi berupa FILAGAM.

Program ini berhasil menghemat biaya pembelian air bersih sebesar Rp87,9 juta per tahun dan memberikan pendapatan sebesar Rp102,62 juta per tahun.

"Berkat kolaborasi yang baik antara perusahaan, kelompok masyarakat, dan stakeholder terkait, telah tercipta berbagai macam inovasi program pemberdayaan masyarakat yang dampaknya cukup signifikan dalam mengatasi masalah ekonomi dan sosial yang ada," lanjut Agustiawan.

Agustiawan juga berharap sejumlah penghargaan yang diraih ini dapat dijadikan motivasi untuk tidak cepat puas dalam mengembangkan program yang lebih inovatif dan berdampak besar bagi masyarakat dan perusahaan.

Selain penghargaan dari Communitas Award, PT KPI Unit Dumai dan Sei Pakning juga telah berhasil meraih sejumlah penghargaan tingkat nasional di tahun 2023, diantaranya TOP CSR 2023, Indonesia CSR Excellence Award 2023, Indonesia Green Awards 2023, dan yang terbaru adalah Nusantara CSR Award 2023.

Penulis: Bambang
Editor: Barkah

BERITA LAINNYA
Tol Padang-Sicincin Dibuka Gratis Sampai 2 Januari, Jadi Jalur Alternatif Favorit Libur Natal, Living World Pekanbaru Dipadati Pengunjung Arus Lalu Lintas Riau-Sumbar Tanjung Alai Padat, Mulai Lancar Bisa Dilewati 2 Jalur Belum Tetapkan Status Siaga Bencana, Pemko Pekanbaru Tetap Lakukan Antisipasi Plh Sekda Pekanbaru Pimpin Rapat Evaluasi Keuangan, Fokus UMKM dan Inovasi 2025		Progres Revitalisasi Pasar Bawah Pekanbaru Rendah, Pj Wako Ingatkan Perusahaan Harus Tepat Waktu Polres Rohul Gagalkan Peredaran 100 Ribu Batang Rokok Ilegal, Pemilik Toko Ditangkap Indosat Perluas Inklusi Digital dengan IDCamp AI Bootcamp 2024 untuk Guru dan Penyandang Disabilitas Pj Walikota Pekanbaru Cek Progres Revitalisasi Pasar Bawah, Ini Hasilnya Datangi RSD Madani, Komisi III DPRD Pekanbaru: Manajemennya Buruk