DUMAI - Rudi Hartono (54) terdaftar sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang ditanggung pemerintah daerah setempat.
Rudi mengaku sudah pernah merasakan manfaat Program JKN. Walaupun tidak sampai dirawat inap, tapi ia cukup terbantu dengan jaminan pembiayaan pelayanan kesehatan yang ia terima saat dirujuk ke rumah sakit.
Tepatnya setahun yang lalu Rudi mengeluhkan telinga sebelah kirinya sakit. Waktu itu ketika bangun tidur pagi ia merasakan telinga sebelah kirinya seperti tersumbat rasanya nyeri dan pendengarannya pun terganggu. Hari itu juga, ia bergegas untuk memeriksakannya ke Puskesmas.
"Saya tidak tahu kok tiba-tiba pas bangun pagi telinga sebelah kiri saya sakit. Padahal malamnya sebelum tidur tidak ada apa-apa. Saya khawatir ada hewan yang masuk ke dalam telinga saya, makanya pagi-pagi saya cepat-cepat memeriksakannya ke Puskesmas," tutur Rudi, Jumat (17/3/2023).
Dari hasil pemeriksaan di Puskesmas, ternyata tidak ada hewan yang masuk ke dalam telinga Rudi. Untuk mengurangi ketidaknyamanannya, ia pun diberikan obat oleh dokter.
Setelah beberapa kali berobat ke Puskesmas, sakit telinga Rudi tidak juga kunjung reda sehingga lantas dokter memberikan rujukan ke spesialis THT di rumah sakit. Usai beberapa kali menjalani terapi bersama dokter spesialis THT, akhirnya sakit telinga Rudi pun sembuh.
"Syukurlah sakit telinga saya sudah sembuh. Saya takut saja kalau harus sampai dioperasi. Nanti bagaimana biayanya dan bagaimana saya harus mencari nafkah. Ya awalnya saya pikir kalau dioperasi atau rawat inap biayanya ditanggung sendiri. Tapi setelah mendapat penjelasan dari pihak rumah sakit, barulah saya paham bahwa program JKN itu menjamin semua penyakit sesuai indikasi medis," jelas Rudi.
Rudi yang kesehariannya mencari nafkah dengan menarik becak motor (bentor) ini selalu berharap agar bisa diberikan kesehatan, karena penghasilannya semata-mata bergantung pada usahanya menawarkan jasa transportasi betornya.
Terlebih ia merupakan sosok ayah yang menjadi tumpuan harapan keluarganya. Ia selalu bersyukur apapun kondisi yang diberikan Tuhan terhadap kehidupannya.
"Saya berharap Tuhan selalu memberikan saya kesehatan, repot urusannya kalau sudah sakit apalagi saya tulang punggung keluarga. Anak saya tiga, baru satu yang sudah bekerja. Itu pun penghasilannya hanya cukup untuk kebutuhannya sendiri. Tapi saya tetap bersyukur paling tidak ia tidak lagi membebani orangtua. Yang dua lagi masih sekolah masih butuh biaya," terang Rudi.
Program JKN memang sudah banyak membantu masyarakat, terlebih bagi masyarakat kecil. Bagi Rudi, kehadiran jaminan pelayanan kesehatan memang sangat diharapkan, apalagi di tengah kondisi ekonomi saat ini belum begitu membaik sejak pandemi melanda awal tahun 2020 lalu.
Menutup perbincangan, Rudi mengatakan, hidup ini harus banyak disyukuri. Semua sudah ada yang mengatur. Seperti program JKN ini kan. Siapa yang menyangka bakal ada program jaminan kesehatan seperti sekarang ini, yang jadi gantungan harapan bagi banyak orang.
"Apalagi bagi kami masyarakat kecil ini sangat terbantu dengan adanya program ini. Bahkan iurannya dibayarkan pemerintah. Rasanya terlalu naif kita sebagai manusia kalau tidak menyukuri nikmat ini. Kita harus pandai-pandai menjaga kesehatan. Walaupun pemerintah sudah menjamin pelayanan kesehatan melalui program JKN, saya tetap memilih untuk sehat karena sehat itu mahal," pungkasnya.(rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :