DUMAI - Banjir di Dumai semakin parah, tidak hanya merendam badan jalan, akibat air pasang (Rob) dan tingginya intensitas hujan minggu dini hari hingga Senin (16/11/2020), air juga masuk ke rumah warga.
Pantauan lapangan, banjir menggenangi badan Jalan Sidorejo, Jalan Hasanudin, Jalan Cempedak, Jalan SS. Kasim, Jalan Sukajadi, Jalan Dock Yard dan jalan lainnya, tinggi air berwarna cokelat kemerahan menggenang sekitar 20 cm hingga selutut orang dewasa.
Banjir Rob di Dumai dikenal dengan istilah pasang Keling, diperparah dengan guyuran hujan membuat jalan dan rumah digenangi air. Titik yang berdampak paling besar ada di Kelurahan Rimba Sekampung.
Salah satu warga Kelurahaan Rimba Sekampung mengaku, pasang keling sering terjadi, sebulan bisa 4 kali, hari ini di perparah air hujan yang turun sangat deras.
"Pasang Keling sudah biasa terjadi, bisa sampai 4 kali dalam sebulan. Namun kali ini di perparah tingginya intensitas curah hujan, makanya genangan air masuk kerumah warga," kata Rahmad.
Dirinya mengaku, terpaksa meninggikan letak barang elektronik. "Untuk mencegah kerusakan barang elektronik yang ada di rumah, jauh hari sudah kami tinggikan letaknya supaya tidak kebanjiran, seperti kulkas, mesin cuci, tv dan lainnya." tambahnya.
Dirinya berharap Pemerintah Kota Dumai, bisa mengambil langkah yang cepat untuk menangani banjir ini, karena sudah menggangu aktifitas warga.
Sementara, Kepala pelaksana (Kalaksa) Badan penanggulan bencana daerah (BPBD) Dumai, Afrilagan mengaku, bahwa sejumlah jalan dan rumah tergenangi air sebagai dampak Pasang Air Laut Maksimum di Dumai atau pasang keling ditambah air hujan.
"Sejumlah jalan dan rumah yang tergenangi air sebagai dampak Pasang Air Laut Maksimum di Dumai atau pasang keling ditambah air hujan," kata Afrilagan.
Dirinya menghimbau kepada masyarakat di sekitar pesisir ataupun di daerah Rimba Sekampung waspada dan siaga terhadap dampak pasang air laut maksimum.
Menurutnya, pasang keling yang terjadi hari ini memang bisa dikatakan tinggi, dari hari sebelumnya. Untuk itu, masyarakat harus waspada dan selalu jaga anak-anak di rumah.
"Kita menghimbau kepada masyarakat untuk waspada, dan jika membutuhkan pertolongan bisa berkoordinasi dengan lurah dan camat, selanjutnya kita akan turun," pungkasnya.
Penulis: Bambang
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :