PEKANBARU - Sekretaris Komisi II DPRD Riau, Husaimi Hamidi ikut menyoroti antrean panjang kendaraan di berbagai SPBU di Riau yang terjadi beberapa pekan terakhir.
Husaimi menduga, antrean yang mengular hingga ke bahu jalan raya itu akibat BBM jenis solar subsidi mulai langka.
Menurutnya hal itu terjadi lantaran data yang dihimpun Pertamina tak sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Di mana jumlah kendaraan dengan plat luar Riau atau non-BM juga banyak memakai solar.
Seharusnya, Husaimi menambahkan, Pemprov Riau lebih teliti dalam menghitung berapa kebutuhan BBM untuk masyarakat Riau baik itu kebutuhan solar ataupun non solar, sehingga usulan permintaan ke Pertamina jelas.
"Hari ini yang fatal itu adalah kondisi itu tak sesuai. Coba lihat antrean di luar pekanbaru, yang banyak mengantre itu non-BM (kendaraan luar riau), sedangkan itu tak kita laporkan sebagai kebutuhan kita. Ibaratnya yang kita laporkan 10 yang mengantre ada 30, minyaknya kurang antreannya panjang," kata dia, Rabu (15/11/2023).
Politisi PPP itu mengatakan, ada baiknya Pemprov Riau dapat mendata perusahaan-perusahaan untuk menghitung kebutuhan BBM yang akan diajukan ke Pertamina.
"Itu harus didata. Misalnya RAPP berapa memakai solar, indah kiat berapa, salim group berapa? Mana yang memakai subsidi mana yang non subsidi. Sehingga plat non-BM juga terdaftar sebagai kebutuhan kita di riau, mungkin sekarang itu riau hanya mengusulkan yang BM, sehingga minyak kita kurang terus makanya antre," sebutnya.
Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga (PPN) Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memastikan pihaknya selalu memonitoring stok BBM di tiap SPBU.
"Saat ini dapat kami sampaikan bahwa penyaluran BBM semua berjalan dengan baik dan lancar. Tim Pertamina juga akan memonitoring stok produk yang tersedia di tiap-tiap SPBU," ucap Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, Kamis (9/11/2023) malam.
"Semakin cepat tingkat stok diketahui, semakin cepat pula BBM disalurkan sehingga mencegah terjadinya potensi kekosongan BBM di SPBU," sambungnya.
Susanto mengatakan, per 30 Oktober 2023 konsumsi BBM JBKP Pertalite di Riau sudah mencapai 808.754 kiloliter (KL) dari total kuota tahun ini, yang ditetapkan sebesar 1.097.914 KL.
"Sementara itu, untuk konsumsi BBM JBT Biosolar mencapai 793.790 KL atau setara dengan 92 persen dari total kuota tahun ini, yang ditetapkan sebesar 862.777 KL," pungkasnya.
Penulis: Rinai
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :