PEKANBARU - Untuk mengetahui kontribusi dan kewajiban tiga dunia usaha ritel waralaba di Pekanbaru, Komisi II DPRD Kota Pekanbaru kembali memanggil pasar swalayan modern.
Kali ini giliran Jumbo Mart, Indogrosir dan Pasar Buah Pekanbaru yang hadir dalam agenda rapat, Kamis (20/2/2025).
Pemanggilan ini untuk mengetahui kontribusi dan kewajiban tiga dunia usaha ritel waralaba tersebut terhadap pajak-pajak yang harus dibayarkan. Mulai dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), pajak reklame, hingga pajak air bawah tanah.
Dalam pertemuan ini Komisi II DPRD Kota Pekanbaru juga didampingi Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru, untuk menyesuaikan data pembayaran pajak yang dimiliki Jumbo Mart, Pasar Buah Pekanbaru dan Indogrosir.
Rapat dipimipin Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Zainal Arifin didampingi Sekretaris Komisi M Rizki Rinaldi dan anggota Syamsul Bahri.
Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Zainal Arifin SE MH menyampaikan, berdasarkan laporan dari Bapenda Kota Pekanbaru swayalan modern yakni Jumbo Mart, Pasar Buah Pekanbaru dan Indogrosir sudah taat membayar pajak.
Namun, Komisi II DPRD Kota Pekanbaru cukup terkejut mendengar jawaban Jumbo Mart, yang tidak mengetahui soal dana Corporate Social Responsibility (CSR). Padahal, setiap perusahaan wajib mengeluarkan dana CSR sebesar 2,5 persen dari keuntungan.
Ditegaskan Zainal, dunia usaha ritel waralaba seperti pasar swalayan modern ini harus mengeluarkan dana CSR sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan masyarakat sekitar.
"Ternyata, memang ada yang tidak mengerti, seperti Jumbo mart tadi dalam rapat, apa itu CSR, kan lucu. Mereka tak ngerti, ternyata setelah kita sampaikan baru mereka tahu, mereka bilang sudah peduli dengan lingkungan sekitar tapi namanya mungkin tidak itu (CSR), bantuan begitu saja. Jadi tidak terdata, ini yang kita luruskan sama halnya dengan Indogrosir dan Pasar Buah," ungkapnya.
Politisi Gerindra ini juga mengingatkan ketiga pasar swalayan modern ini untuk mengantisipasi adanya produk kedaluwarsa serta kenaikan harga yang melonjak tinggi.
Hal ini mengingat sebentar lagi memasuki momen bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri sehingga tingkat konsumtif masyarakat bakal mengalami kenaikan tinggi.
"Artinya sasaran membeli produk dan belanja kebutuhan lainnya itu ke pasar-pasar swalayan modern. Jadi kita ingatkan, jangan sampai barang-barang itu expayed, selain itu tolong juga diakomodir produk UMKM lokal kita," tutur Zainal.
"Begitu juga harga-harga itu jangan sampai melambung, kasihan masyarakat dengan tingginya kebutuhan konsumtif itu khawatirnya menguras keuangan masing-masing rumah tangga," sambungnya.
Sementara itu, Febriyani selaku General Manager Jumbo Mart mengatakan bahwa pihaknya diundang rapat Komisi II DPRD Pekanbaru untuk membahas tentang perpajakan dan pendapatan daerah.
"Tadi kita bahas terkait rutinitas kita dalam membayar pajak air bawah tanah, PBB dan reklame. (Komisi II DPRD) juga memberi masukan ke kita harus taat bayar pajak dan harus teratur melakukan pembayaran," ucap Febriyani.
Soal dana CSR, pihak Jumbo Mart akan mengecek lagi pembukuan secara detail untuk memastikan dana yang dikeluarkan tersebut tersalurkan ke lingkungan masyarakat sekitar.
"Kita tidak tahu nih (CSR). Yang jelas, kita akan melakukan pembukuan secara detail untuk mengeluarkan dana CSR. Secara tidak langsung ternyata Jumbo memang mengeluarkan CSR, cuma tidak ada dalam pembukuannya," pungkasnya.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)