PEKANBARU - Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Hj Niar Erawati meminta pihak sekolah baik tingkat SD dan SMP di Kota Pekanbaru untuk tidak menggelar acara perpisahan pada tahun ajaran 2025 ini. Terutama acara yang bersifat seremonial yang menggunakan biaya cukup besar termasuk agenda study tour ke luar kota.
"Kita imbau pihak sekolah tidak mengadakan acara perpisahan yang sifatnya seremonial dan memberatkan orang tua atau wali murid," ungkap Hj Niar, Senin (10/2/2025).
Politisi Demokrat ini juga menambahkan bahwa pihak sekolah juga diimbau untuk tidak mengadakan kegiatan study tour keluar kota. Ini supaya mengurangi resiko terjadinya hal-hal yang bisa merugikan dan mengancam keselamatan siswa buntut maraknya kecelakaan bus pariwisata.
"Ada faktor keselamatan yang perlu dipikirkan dari agenda study tour ini, dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sebaiknya memang tidak diadakan. Kalau memang ingin diadakan ya diadakan sesederahana mungkin dan itu cukup digelar di sekolah," tegas Niar.
Niar berpesan agar pihak sekolah menjalankan imbauan yang sudah disampaikan oleh Komisi III dan pihak Disdik Pekanbaru. Namun jika di lapangan tidak sesuai, Niar meminta masyarakat atau wali murid untuk melaporkan kepada pihak Komisi III untuk ditindaklanjuti.
Untuk diketahui sebelumnya, Komisi III DPRD Pekanbaru telah membuat kesepakat bahwa acara perpisahan bagi siswa SD dan SMP cukup diadakan di gedung sekolah masing-masing. Tujuannya agar tidak membebani biaya orang tua wali murid.
Ini dikatakan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Tekad Indra Pradana Abidin ST ME dalam agenda rapat bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, PGRI Pekanbaru, serta Kepala Sekolah SD dan SMP Negeri, baru-baru ini.
"Untuk acara perpisahan, kita sepakat SD dan SMP Negeri dilaksanakan di sekolah. Kalau pun ada butuh makan dan minum, orang tua murid bisa membawa makanan. Ataupun kalau konsumsi untuk di sekolah, ya banyak untuk uang makan saja," kata Tekad.
Selain perpisahan, Politisi PDIP menambahkan bahwa pihak sekolah juga diimbau untuk tidak mengadakan kegiatan study tour di luar lingkungan sekolah. Ini supaya mengurangi resiko terjadinya hal-hal yang bisa merugikan dan mengancam keselamatan siswa buntut maraknya kecelakaan bus pariwisata.
"Kita sudah imbau, karena ini lagi viral di mana-mana banyak study tour memakan banyak korban. Kita sampaikan lebih banyak mudharatnya, malah berenang pun sekarang oleh Disdik dilarang sampai kita menemukan bagaimana caranya supaya aman," tegasnya.
Penulis: Mimi Purwanti
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :