Beberapa opsi yang tengah dipertimbangkan antara lain pemberlakuan libur sekolah hingga pengurangan jam belajar bagi siswa.
Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru dari Fraksi PDI Perjuangan, Zakri Fajar, mengatakan pihaknya akan memanggil Dinas Pendidikan pada Senin mendatang untuk membahas kebijakan ini secara mendalam.
"Kami akan bahas apakah sekolah diliburkan selama Ramadan, apakah dari awal hingga akhir bulan, atau hanya seminggu seperti tahun lalu," ujar Zakri, Kamis (30/1/2025).
Selain wacana libur, ia juga menyoroti perlunya penyesuaian jam belajar, terutama bagi siswa SD yang masih dalam tahap adaptasi menjalani puasa.
"Jika biasanya sekolah berlangsung hingga pukul 12.00 siang, maka bagi siswa SD bisa dipersingkat. Banyak dari mereka yang masih beradaptasi dengan puasa penuh, sehingga kebijakan ini bisa menjadi bagian dari persiapan mental mereka," jelasnya.
Selain dua opsi tersebut, DPRD juga mempertimbangkan alternatif lain, yaitu mengganti sistem pembelajaran dengan program pesantren kilat pada minggu awal Ramadan.
Zakri menilai, program ini dapat menjadi solusi yang tidak hanya meringankan beban siswa selama puasa tetapi juga memperkaya pemahaman mereka tentang nilai-nilai keagamaan.
"Pesantren kilat bisa menjadi opsi yang baik, terutama untuk meningkatkan pemahaman keagamaan siswa selama Ramadan," tambahnya dikutip dari Antarariau.com. (*)