PEKANBARU - Penataan dan kebersihan di Kawasan Kuliner Cut Nyak Dien saat ini sudah lebih baik. Namun ada beberapa hal yang saat ini menjadi sorotan dari kalangan legislatif di DPRD Kota Pekanbaru.
Seperti fasilitas penunjang untuk para pedagang dan pengunjung yang harus disediakan pihak pengelola, yakni Primer Koperasi Kartika Kodim 0301/PBR. Diketahui koperasi tersebut ditunjuk Pemko Pekanbaru sebagai pengelola kawasan Kuliner Cut Nyak Dien.
Menurut Anggota komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Rizky Bagus Oka pihak Primer Koperasi Kartika Kodim 0301/PBR agar memfasilitasi kawasan kuliner ini, agar menjadi aman dan nyaman.
Mulai dari parkir, lajur kendaraan, sampah hingga toilet umum. Sehingga menjadi kawasan kuliner yang bagus dan mendatangkan manfaat bagi masyarakat Pekanbaru dan juga pedagang.
Untuk diketahui, Disperindag Pekanbaru telah menunjuk pihak Primer Koperasi Kartika Kodim 0301/PBR sejak Oktober 2024. Mereka mengutip uang retribusi ke pedagang sebesar Rp400 ribu. Sudah termasuk, listrik dan uang kebersihan.
Rizky Bagus Oka mengapresiasi kebersihan kawasan kuliner Cut Nyak Dien kini sudah lebih baik dan kebutuhan listrik bagi pedagang perlahan mulai dirapikan.
Namun, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diperoleh dari kawasan kuliner Cut Nyak Dien belum sesuai harapan.
"Retribusi yang disetorkan dari koperasi per bulannya ke Pemko itu belum sesuai harapan. Kita hitung-hitung dengan angka yang harusnya didapat dari pedagang itu belum sesuai karena fasilitas-fasilitas yang dipakai belum memadai," kata Oka, Jum'at (24/1/2025).
Oka menginginkan, dengan jumlah retribusi besar yang dikutip ke pedagang tersebut harus sebanding dengan fasilitas umum hingga kelengkapan fasilitas tambahan lain.
"Ketika (Cut Nyak Dien) sudah dikelola oleh pemerintah, kita minta fasilitas yang diberikan itu juga sepadan. Kita ingin lebih terang lagi, lebih tertata lagi dan kita ingin lebih teratur lagi," harapnya.
Ia menekankan, banyak kebutuhan dasar yang harus dipenuhi pihak koperasi sebagai pengelola kawasan kuliner Cut Nyak Dien untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pedagang dan pengunjung. Salah satunya kebutuhan penyediaan toilet umum portable.
"(Toilet portable) itu perlu, kita harap keamanan dan kenyamanan diperhatikan. Keamanan itu termasuk perparkiran, barang-barang pedagang maupun pengunjung. Sedangkan kenyamanan termasuk arus lalu lintas disana supaya tidak semrawut dan macet," sebutnya.
Pihak koperasi juga diharapkan serius dan sungguh-sungguh mengelola kawasan kuliner Cut Nyak Dien. Bukan hanya sekedar mengambil retribusi ke pedagang terus disetor ke Pemko Pekanbaru.
"Bukan itu yang kita mau, tapi kita mengharapkan pengelola yang benar-benar mengelola pusat wisata kuliner malam yang ada di Cut Nyak Dien dengan potensi sekitar 325 sampai 350 pedagang ini kita yakin besar perputaran ekonomi yang terjadi setiap harinya," ujarnya.
Komisi II DPRD Kota Pekanbaru pun dalam waktu dekat berencana turun ke lapangan untuk meninjau berbagai fasilitas yang dilengkapi pengelola. Termasuk, mengecek data para pedagang yang berjualan di kawasan kuliner Cut Nyak Dien.
"Kita juga ingin mengecek data (pedagang) itu benar-benar adalah pengusahanya orang Pekanbaru, prioritasnya. Bukan berarti kita tidak ingin ada pengusaha lain dari luar, tapi kalau bisa yang diutamakan pengusaha lokal dari Pekanbaru," papar Oka yang juga Ketua KADIN Kota Pekanbaru.
"Jangan ada lagi pungli toilet yang ada di Dinas Kesehatan dan Satpol PP. Ketika retribusi diambil, ada hak-hak dan kewajiban yang harus dibayar seperti toilet portable dan itu harus dikerjakan secepat mungkin oleh pihak koperasi yang ditunjuk langsung oleh Disperindag, ada SK-nya per tiga bulan. Jadi kita minta itu dikelola lebih rapi dan lebih bagus, sehingga jangan cuma ambil retribusinya saja," jelas Oka.
Penulis: Mimi
Editor: Riki