PEKANBARU – Keputusan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menunjuk PT Ella Pratama Prakasa (EPP) sebagai pemenang lelang jasa pengangkutan sampah untuk tahun 2025 menuai sorotan tajam. Perusahaan ini sebelumnya memiliki rekam jejak buruk saat menangani pengangkutan sampah Zona I Kota Pekanbaru pada 2023.
Kinerja PT EPP di Zona I yang meliputi Kecamatan Binawidya, Tuah Madani, Payung Sekaki, dan Marpoyan Damai dianggap tidak maksimal hingga kontraknya tidak diperpanjang pada 2024. Namun, kini PT EPP kembali dipercaya untuk menangani pengangkutan sampah di tiga zona (Zona I, Zona II, dan Zona III) selama enam bulan mendatang.
Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru, Zulkardi, mengkritik langkah Pemko yang tetap memilih PT EPP meski memiliki catatan kinerja buruk. "Tentunya ini menjadi catatan penting. Ada kekhawatiran terhadap kinerja PT EPP tahun depan," ujarnya.
Zulkardi juga mempertanyakan dasar Pemko, khususnya Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) serta UPT Lelang, mengizinkan PT EPP mengikuti lelang, bahkan hingga menang.
"Track record buruk ini harusnya menjadi pertimbangan agar Pemko tidak mengulangi kesalahan yang sama. Ini bisa menjadi preseden buruk di mata masyarakat," tegasnya.
Menurut Zulkardi, menangani satu zona saja di tahun 2023 sudah tidak maksimal, apalagi kini PT EPP harus menangani tiga zona sekaligus. "Bisa dibayangkan bagaimana sistem kerja untuk menangani sampah di seluruh Kota Pekanbaru ini," tambahnya.
Untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut, Komisi IV DPRD Pekanbaru berencana menggelar rapat kerja dengan DLHK, UPT Lelang, dan PT EPP dalam waktu dekat. Rapat ini bertujuan untuk memastikan kesiapan PT EPP serta mendesak adanya perbaikan kinerja agar pengelolaan sampah di Pekanbaru tidak kembali bermasalah.
Pada tahun 2023, PT EPP memenangkan tender Zona I dengan nilai kontrak Rp27,14 miliar dari pagu anggaran Rp28,43 miliar. Di Zona II, PT Samhana Indah (SHI) menjadi pemenang dengan kontrak Rp28,88 miliar dari pagu Rp29,50 miliar. Namun, pengelolaan sampah di Zona I tetap mengalami banyak kendala, mulai dari ketidaktepatan jadwal pengangkutan hingga ketidakmampuan mengelola volume sampah yang memadai.
Dengan tugas yang lebih luas untuk tahun 2025, masyarakat berharap PT EPP mampu memperbaiki kinerjanya dan memahami kompleksitas masalah pengangkutan sampah di Pekanbaru. "Semoga kali ini mereka bisa bekerja maksimal," harap Zulkardi.
Namun, kritik dan kekhawatiran dari berbagai pihak menunjukkan bahwa Pemko harus lebih hati-hati dalam memilih mitra pengelolaan sampah, mengingat pentingnya pelayanan ini bagi kenyamanan dan kebersihan kota.
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :