Akses Riau-Sumbar Putus Ganggu Pasokan Pangan Jelang Nataru, DPRD Pekanbaru Segera Panggil Disperindag
PEKANBARU - Putusnya akses Jalan Lintas Riau-Sumbar, Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar beberapa hari lalu berpotensi memengaruhi pasokan bahan pokok di Kota Pekanbaru.
Banyak bahan pangan yang dijual di kota ini, seperti beras, cabai, tomat, ikan, dan sayuran, berasal dari Sumatera Barat (Sumbar).
Kondisi ini menjadi perhatian khusus, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), di mana kebutuhan bahan pangan biasanya meningkat.
Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru, Zainal Arifin MH meminta Pemko Pekanbaru segera mengambil langkah solutif untuk memastikan ketersediaan bahan pangan tetap terjamin.
“Memang sejak jauh hari sudah kita ingatkan. Biasanya akhir tahun cuaca cenderung buruk karena musim hujan, ditambah lagi permintaan pasar jelang Nataru dipastikan tinggi,” ujar Zainal Arifin dilansir tribunpekanbaru.com, Minggu (1/12/2024).
Sebagai solusi, Zainal Arifin meminta Pemko Pekanbaru untuk memastikan pasokan bahan pangan dari provinsi tetangga, seperti Sumatera Utara (Sumut) dan Jambi, tetap lancar. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya pengendalian harga agar tidak terjadi lonjakan akibat kelangkaan.
“Kami rencanakan memanggil hearing dengan Disperindag pada pekan ini. Tapi karena ada agenda penyebarluasan Perda, maka jadwal hearing akan dilakukan setelah kegiatan ini selesai,” tambah politisi Partai Gerindra tersebut.
Zainal menjelaskan, hearing tersebut akan fokus pada kesiapan ketersediaan bahan pangan, evaluasi penyerapan anggaran tahun 2024, serta rencana program kerja Disperindag tahun 2025. Koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian juga menjadi bagian penting dari pembahasan tersebut.
Sementara itu, Kadisperindag Pekanbaru, Zulhelmi Arifin memastikan pasokan bahan pangan ke Pekanbaru tetap tersedia meskipun akses Jalan Lintas Riau-Sumbar terputus.
Namun, distribusi mengalami keterlambatan karena angkutan bahan pangan harus mencari jalur alternatif melalui Kiliran Jao.
“Untuk kebutuhan bahan pangan seperti cabai, bawang, hingga sayur masih tersedia di pasaran. Memang ada sedikit keterlambatan, tapi pasokan tetap masuk,” jelas Zulhelmi.
Menurut Zulhelmi, kondisi ini memicu kenaikan harga bahan pangan akibat rute distribusi yang lebih jauh, sehingga biaya bahan bakar meningkat.
“Harga memang naik sedikit, tapi masih terkendali. Secara umum, stok bahan pangan tetap mencukupi,” pungkas Zulhelmi.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :