DPRD Minta Polisi Serius Tangani Kasus Pelecehan di Pekanbaru
Rabu, 02 Oktober 2024 - 17:12:48 WIB
PEKANBARU - Kasus pelecehan atau pencabulan yang rentan menimpa anak-anak di bawah umur di Pekanbaru menimbulkan keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan legislatif di DPRD Kota Pekanbaru.
Menurut Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi Partai Demokrat, H Fatullah agar Polisi bergerak cepat dalam menangani kasus pelecehan atau pencabulan. Ini diingatkan Fatullah, ketika mendapati kabar bahwa laporan terhadap dugaan pencabulan seorang anak TK yang curhatan orang tuanya viral di media sosial.
''Saya minta ini pihak kepolisian jangan santai sekali. Tolong laporan begini cepat ditanggapi. Kita memikirkan orang tuanya juga, sampai sekarang tidak pernah meninggal anaknya lagi. Tidak bisa. Anaknya trauma,''Ungkap Fatullah, Rabu (2/10/2024)
Fatullah yang juga pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Pekanbaru ini mengatakan, dengan ditangani Polisi, sebagai bentuk perhatian dan perlindungan hukum terhadap anak yang menjadi korban. Terutama dalam kasus ini, menurut Fatullah, korban mengalami trauma berat.
''Bagaimana perasaan ibunya, ini anak perempuan satu-satunya dan sekarang sidah trauman. Korban tidak lagi mau sekolah, psikisnya terganggu,'' sebutnya.
Terakhir Fatullah juga berpesan agar persoalan ini jadi perhatian semu pihak, mulai masyarakat, lingkungan sekolah dan orang tua untuk sama-sama mengawasi aktivitas anak-anak. Dan perlu juga dilakukan sosialisasi pencegahan pencabulan atau kekerasan seksual pada anak bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang bahaya kekerasan tersebut. Sosialisasi ini juga diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif dalam mencegah dan menanggulangi kekerasan tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang anak Taman Kanak-kanak (TK) di Kota Pekanbaru mengaku telah dicabuli oleh teman satu kelasnya. Peristiwa tersebut diceritakan oleh orang tua korban di media sosial yang diposting pada Jumat (30/9/2024) lalu dan viral.
Menurut orang tua korban seperti tertulis di akun media sosial lumayan besar itu, pencabulan tersebut terbongkar ketika mendapati anak perempuan mereka merasa kesakitan saat buang air kecil.
Mendapati itu kedua orang tua bertanya kepada korban. Lalu korban dengan polosnya menceritakan bahwa kemaluanya sakit lantaran dipegang dan dimasukkan jari oleh salah seorang teman di kelasnya.
Mendengar hal itu, orang tua korban langsung mendatangi pihak sekolah menanyakan apa yang telah terjadi. Namun pihak sekolah, seperti disebutkan orang tua korban, terkesan menutup-nutupi dan terlihat tidak ada etikat baik untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Habis kesabaran, orang tua korban kemudian membuat laporan ke Polresta Pekanbaru.
Terkait dugaan pencabulan tersebut, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan. Saat dikonfirmasi pada pekan lalu, Kompol Bery menyebutkan laporan itu sudah diproses.
Selain itu Kompol Bery juga menyebutkan, korban juga sudah diperiksa. Namun saat dikonfirmasi ulang pada Rabu (2/10), Kasat Reskrim belum merinci posisi kasus tersebut. ''Sebentar nanti kita cek dulu,'' ucap Kasat.
Penulis: Mimi
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :