Pemadaman Listrik Berlanjut, DPRD Pekanbaru Desak PLN Percepat Pemulihan Jaringan
PEKANBARU - Gangguan kelistrikan pada jaringan transmisi di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) berdampak ke Provinsi Riau, khususnya Kota Pekanbaru. Bahkan pemadaman yang terjadi sejak Selasa (4/6/2024) masih berlanjut hari ini dengan durasi jauh lebih lama yakni mencapai 10 hingga 14 jam dalam sehari.
Kondisi ini tak pelak menjadi keluhan masyarakat, pelaku usaha bahkan berdampak pada media cetak yang terancam tidak terbit.
Seperti yang diakui Pimpinan Umum Harian Metro Riau, Maskur. Di mana pemadaman listrik di lokasi kantor Harian Metro Riau Jalan Sukarno-Hatta, Selasa (4/6/2024) malam hingga Rabu (5/6/2024) pagi membuat aktivitas Harian Metro Riau lumpuh.
"Listrik mati dari pukul 20.00 Wib tadi malam hingga pagi tadi. Dengan adanya pemadaman listrik yang mencapai 10 jam lebih ini tentu sangat menganggu aktivitas bahkan mengancam koran tidak terbit," ungkap Maskur.
Tidak hanya itu, Maskur juga sangat menyayangkan kinerja dan pelayanan PLN kepada masyarakat yang dinilai sangat minim sosialisasi. Bahkan pihak PLN terkesan tidak konsisten dengan jadwal yang dirilis dan disebar melalui media sosial milik PLN maupun melalui media massa.
"Info pemadamannya meleset, bahkan lokasi pemadaman dengan jadwal yang disebar tidak sesuai. Seperti pemadaman yang terjadi tadi malam di kantor, padahal dijadwal tidak termasuk inikan informasi yang diberikan tidak akurat," ujarnya Maskur lagi.
Sementara itu, kondisi pemadaman listrik yang terjadi 10-14 jam sehari membuat masyarakat gerah. Bahkan banyak aktivitas yang terkendala dan menyebabkan warga memilih mengungsi ke rumah warga yang lainnya yang tidak mengalami pemadaman
"Memang meleset kali PLN ini, mati dari tadi malam sampai pagi tadi, terus hidup sebentar sekitar satu jam sudah mati lagi. Kalau gini caranya tidak adil lah. Ada satu lokasi bisa dua kali pemadaman dalam sehari, dengan durasi yang mencapai 10 jam lebih," ungkap Ria salah seorang warga Panam, Pekanbaru.
Dengan kondisi pemadaman yang memakan waktu yang sangat lama, Ria terpaksa mengungsi atau mencari tumpangan kerumah warga lainnya.
"Kalau air jangan ditanya sudah enggak ada, gimana mau mandi, belum lagi HP sudah enggak ada baterai dan banyak aktivitas lain yang juga terganggu. Mau tidak mau harus ngungsi cari tumpangan ke rumah warga yang tidak masuk dalam jadwal pemadaman," ungkap Ria.
Menyikapi banyaknya keluhan dari masyarakat terkait pemadaman listrik di Kota Bertuah, anggota DPRD Kota Pekanbaru Ruslan Tarigan meminta pihak PLN lebih gesit dan berusaha melakukan percepatan normalisasi listrik di Pekanbaru.
"Di satu sisi kita paham dengan apa yang terjadi dengan kondisi listrik saat ini, tapi di satu sisi juga kita harus paham juga dengan apa yang dirasakan masyarakat dan ada banyak sektor yang berdampak. Harapan kita tentu pihak PLN bisa berusaha lebih gesit lagi melakukan percepatan normalisasi listrik agar aktivitas masyarakat tidak terganggu," ungkap Ruslan.
Politisi PDI-Perjuangan ini juga meminta pihak PLN bisa memberikan informasi yang update dan terbaru kepada masyarakat terkait kondisi perkembangan kelistrikan di Riau dan Pekanbaru.
"Sampaikan informasi secara update terkait perkembangan pemadaman listrik. Ini tujuannya agar masyarakat, pelaku usaha atau UMKM bisa melakukan antisipasi. Misalnya untuk UMKM, jika kondisi tempatnya usahanya mengalami pemadaman dengan rentang waktu yang lama tentu bisa dicarikan solusi misalnya menyewa genset atau yang lainnya," ujar Ruslan.
"Jadi tolong berikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, karena kondisi sekarang ini saja sudah banyak dampak yang masyarakat rasakan," tutupnya.
Penulis: Mimi Purwanti
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :