Komisi II DPRD Pekanbaru Minta Tindak Tegas Pedagang Takjil yang Pakai Zat Berbahaya
PEKANBARU - Penggunaan zat berbahaya seperti borak dan rhodamin B pada makanan dan minuman sudah diwanti-wanti kalangan legislatif di Pekanbaru agar tidak digunakan oknum pedangang takjil yang ramai pada momen bulan suci Ramadan.
Namun sayang, masih saja ada pihak-pihak tak bertanggungjawab menggunakan zat berbahaya pada makanan dan minuman demi meraup keuntungan lebih besar, namun berbahaya bagi kesehatan manusia.
Untuk itu, agar ada efek jera, Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Dapot Sinaga meminta dilakukan penindakan terhadap pedagang nakal yang masih menggunakan bahan bukan pangan dalam memproduksi dagangannya.
Untuk diketahui, baru-baru ini, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Pekanbaru bersama OPD di lingkungan Pemko Pekanbaru menemukan adanya jajanan takjil yang mengandung boraks dan rhodamin B saat uji samping secara acak di beberapa Pasar Ramadan di Kota Pekanbaru.
"Kalau memang terbukti ada temuan, harus diproses hukum, dipidanakan saja, biar ada efek jera. Sampai sekarang belum ada yang jual (pedagang) yang dipidanakan," kata Dapot Sinaga, Selasa (28/3/2023).
Dalam uji sampling itu, tim menyasar Pasar Limapuluh, Pasar Sail dan Sentra Pasar Ramadan WR Supratman, diantaranya takjil seperti mie, delima, cincau, cendol, kulit lumpia, tahu, lontong, bumbu pecel, rumput laut, bubur mutiara, jelly dan minuman. Alhasil ditemukan dua sampel dari bahan berbahaya yakni boraks pada kerupuk tempe dan rhodamin B pada delima.
"Kenapa begitu? (pidanakan), karena ini termasuk pembunuhan kepada manusia, yang bukan bahan makanan manusia dicampur ke makanan. Ini harus ada penindakan tegas, berbahaya kalau begini terus," sambung Dapot sapaan akrab pria itu.
Mengingat akan bahayanya temuan ini, pihaknya meminta Pemko Pekanbaru untuk terus mengawasi jajanan takjil yang beredar di setiap Pasar Ramadan yang ada di Kota Pekanbaru, akan tetapi dengan catatan lakukan penindakan tegas jikalau adanya temuan berbahaya tersebut.
"Disperindag kota pekanbaru bersama BBPOM di pekanbaru untuk mengawasi semua pergerakan terhadap pedagang yang nakal yang masih menggunakan boraks dalam jajanannya. Kalau terbukti, pelaku (pedagang) serahkan langsung ke polisi," pungkas Politisi PDI Perjuangan.
Penulis: Mimi Purwanti
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Ada 6 Titik Panas, Riau Paling Menyala di Sumatera Pagi ini Wujud Apresiasi Karya, Prestasi dan Dedikasi, Rektor UNRI Terima Anugerah Baiduri Pekanbaru Optimistis Capai Target Kunjungan Wisatawan 65% di Tahun 2025 Ekspor CPO RI Anjlok, Gapki: Harga Minyak Sawit Merosot Perbaikan Jalan Amblas Penghubung Inhu-Inhil, PUPR Riau Targetkan Rampung Sebelum Lebaran 2025
|
|
Kurangi Aktivitas di Luar, Ada Potensi Hujan Lokal Beberapa Wilayah Riau Hari ini Nataru, Konsumsi BBM di Riau Diprediksi Meningkat di Riau AHM Rilis Harga Resmi Motor Listrik Honda ICON e: dan Honda CUV e:, Mulai Rp28 Jutaan Sambut Akhir Tahun dengan Penawaran Menarik, First Media Hadirkan Promo Super Dealsember Bantu Pemerintah Cegah Karhutla, RAPP Perkuat Sinergi dan Tingkatkan Kapasitas Ranger
|
Komentar Anda :