SIAK – Sebanyak 30 peserta, terdiri dari 22 petani dan 8 Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari sembilan desa/kelurahan di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, mengikuti Pelatihan Petani Hortikultura Champion yang digelar oleh PT Arara Abadi, unit usaha APP Group. Pelatihan berlangsung pada Kamis, 21 November 2024, di Training Centre PT Arara Abadi, Bunut, Perawang, dengan fokus pada pengembangan budidaya hortikultura berkelanjutan.
Mengusung tema "Budidaya Tanaman Hortikultura" dengan subtema "Pembuatan Pestisida Nabati dan Biosaka", pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan petani dalam menggunakan metode organik yang ramah lingkungan. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Tualang, Elka Roza, SP., M.Si., Kiswanto selaku perwakilan CD-CSR (Community Development-Corporate Social Responsibility) PT Arara Abadi, serta Firdaus dan Yulia dari tim CD-CSR perusahaan.
Dukungan Pemerintah dan Harapan Keberlanjutan
Elka Roza menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya pelatihan ini. "Kegiatan ini luar biasa. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan pelatihan ini, kami mendorong petani untuk beralih ke pestisida organik demi menjaga kesehatan lahan dan hasil panen yang aman bagi konsumen," ujar Elka.
Komitmen Perusahaan untuk Petani
Kiswanto, mewakili PT Arara Abadi, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari inisiatif tahunan perusahaan yang selaras dengan Program Desa Makmur Peduli Alam (DMPA). "Tujuannya adalah menciptakan petani champion di bidang hortikultura. Ini sekaligus wujud komitmen kami untuk mendukung masyarakat desa di sekitar area konsesi perusahaan," katanya.
Antusiasme Petani dan Kegiatan Praktis
Para peserta menyambut positif pelatihan ini. Tulus, salah satu petani peserta, mengungkapkan rasa bangganya. "Kami sangat berbahagia dengan pelatihan ini. Semoga kegiatan serupa terus berlanjut dan membawa manfaat bagi petani," ujarnya.
Firdaus, panitia pelaksana, menambahkan bahwa pelatihan mencakup sesi materi di ruangan, praktik pembuatan pestisida nabati dan biosaka, hingga kunjungan lapangan ke lahan binaan milik Syafrizal, petani di Kampung Perawang Barat. "Peserta sangat antusias karena praktik seperti ini merupakan ilmu baru bagi mereka," jelas Firdaus.
Pelatihan ini diharapkan dapat mendorong para petani menjadi lebih produktif dan mandiri, sekaligus memperkuat hubungan antara perusahaan dan masyarakat sekitar. Dengan pendekatan organik dan berkelanjutan, petani di Kecamatan Tualang diharapkan mampu menghasilkan produk berkualitas yang mendukung pertanian berwawasan lingkungan. (rilis)