www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
TGC Inhil Ambil Langkah Strategis dalam Penanggulangan KLB Malaria
 
BRK Syariah Ikut Dukung Kemajuan Industri Halal di Riau
Senin, 07 Oktober 2024 - 20:12:56 WIB

PEKANBARU - PT Bank Riau Kepri Syariah (Perseroda) ikut berkontribusi dalam Program Jelajah Ekonomi dan Keuangan Syariah (EKSyar) Riau 2024 yang digagas Bisnis Indonesia.

Perkembangan ekonomi syariah menjadi salah satu sektor yang ikut mendorong tumbuhnya aktivitas perekonomian di Provinsi Riau. 

Kepala Kantor Perwakilan Bisnis Indonesia Pekanbaru, Aang Ananda Suherman menyebutkan sejak konversi Bank Riau Kepri menjadi Bank Riau Kepri Syariah (BRKS), dukungan terhadap industri halal di Riau semakin kuat. Hingga mampu menciptakan ekosistem ekonomi syariah yang solid.

"Ekonomi syariah adalah tentang bagaimana kita dapat menciptakan kemaslahatan dan dampak positif bagi semua orang. Dengan fondasi yang sudah terbentuk, kita optimis ekonomi syariah di Riau akan terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah," katanya saat pelepasan program Jelajah EKSyar Riau 2024, Senin (7/10/2024). 

Dirinya juga menekankan pentingnya ekonomi syariah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Riau, dengan fokus tidak hanya pada aspek religius tetapi juga pada dampak positif yang signifikan bagi masyarakat.

Contohnya, pada Bank Indonesia yang telah memberikan perhatian lebih dalam pengembangan ekonomi syariah di daerah, khususnya UMKM, kemandirian pesantren, dan manfaat sosialnya. 

"Menurut kami, ekonomi syariah memiliki potensi besar untuk memberikan kemaslahatan dan kesejahteraan yang lebih luas. Ekonomi syariah bukan sekadar tentang agama, tapi juga sumber keadilan bagi ekonomi masyarakat. Selain itu, bagaimana dampaknya terhadap ekonomi Riau dan seberapa besar pengaruhnya bagi UMKM, kemandirian pesantren dan manfaat sosial yang lebih luas," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Provinsi Riau, Alzuhra Dini Alinoni menyebutkan dengan mayoritas penduduk muslim yang mencapai 87% dari total 6,7 juta jiwa, Riau memiliki potensi besar dalam mengembangkan ekonomi syariah yang berbasis pada karakteristik masyarakatnya.

"Sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 28 Tahun 2020 tentang Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Pemprov Riau telah melakukan langkah nyata dengan membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Riau pada tahun 2022," ujarnya.

Selain itu, Pemprov Riau juga mendukung konversi Bank Riau Kepri menjadi Bank Riau Kepri Syariah pada 2022, yang diharapkan menjadi katalisator dalam mewujudkan program strategis ekonomi syariah di Riau. 

Dirinya menegaskan pentingnya peran lembaga keuangan syariah seperti BRKS dalam mendukung pergerakan ekonomi di daerah, terutama dalam sektor perbankan yang menerapkan prinsip syariat Islam.

"Pemprov Riau berkolaborasi dengan Bank Indonesia dalam program-program seperti Riau Sharia Week dan kegiatan literasi ekonomi syariah lainnya. Dengan sinergi yang solid, ekonomi syariah diharapkan menjadi pilihan utama masyarakat, mengingat besarnya populasi dan potensi permintaan di Indonesia," katanya.

Pemprov Riau menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholders yang mendukung pengembangan ekonomi syariah di Riau.

"Kami berharap kegiatan peliputan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya halal lifestyle dan mendorong lebih banyak pihak untuk berpartisipasi dalam memajukan ekonomi syariah," ungkapnya.

Ditambahkan Kepala Perwakilan BI (KPwBI) Riau, Panji Achmad, yang menekankan pentingnya perhatian terhadap pengembangan sektor ini. Sebagai bagian dari upaya mendukung kemandirian ekonomi masyarakat Riau.

"Ada empat program utama yang telah dijalankan dan diluncurkan KPwBI Riau guna mendukung perkembangan ekonomi dan keuangan syariah," ujarnya.

Di antaranya pengembangan ekosistem halal value chain. KPwBI fokus pada sektor-sektor seperti pertanian terintegrasi, modest fashion, dan halal food, serta kemandirian ekonomi pesantren.

Kedua, penguatan keuangan syariah. Bank Indonesia mendorong optimalisasi dana Ziswaf (Zakat, Infaq, Shodaqoh, dan Wakaf) sebagai sumber ekonomi produktif melalui program capacity building atau Training of Trainers (ToT) kepada nazhir wakaf. Ini juga termasuk perluasan muzakki dan wakif, business matching pembiayaan, serta kolaborasi dengan lembaga Ziswaf dan stakeholders terkait di Riau.

Ketiga, peningkatan literasi dan inklusi. Melalui berbagai kegiatan sosialisasi, forum diskusi, dan pelatihan, KPwBI bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Riau mengenai ekonomi dan keuangan syariah. Keempat, dukungan sarana dan prasarana. KPwBI juga memberikan bantuan untuk mendukung kemandirian ekonomi pondok pesantren.

Guna mendukung keberhasilan strategi penguatan Bank Indonesia dan mencapai target pengembangan indeks literasi ekonomi nasional, pihaknya melaksanakan Program Jelajah Ekonomi Syariah bekerja sama dengan Bisnis Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi masyarakat Riau, bahkan di tingkat nasional, terkait perkembangan ekonomi dan keuangan syariah.

"Ini merupakan upaya publikasi khusus untuk menunjukkan komitmen kami dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Riau. Kami berharap, semua pihak dapat mengetahui dan berkontribusi dalam pengembangan halal lifestyle di Riau dan Indonesia," ungkapnya.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, termasuk Bisnis Indonesia, Bank Riau Kepri Syariah, pemerintah Provinsi Riau, dan stakeholders lainnya yang proaktif dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Riau.

Dengan berbagai program dan dukungan ini, Bank Indonesia berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan melalui prinsip-prinsip syariah yang sesuai dengan nilai-nilai masyarakat Riau.

Turut hadir pada acara ini, di antaranya Direksi BRK Syariah yang diwakilkan Pemimpin Divisi Sekretariat Perusahaan Edi Wardana, Kepala Biro Perekonomian Provinsi Riau Alzuhra Dini Alinoni, Kepala KPwBI Riau, Panji Achmad, Ketua Baznas Provinsi Riau Masriadi Hasan, Ketua Badan Wakaf Indonesia Provinsi Riau, Abdul Rasyid, Perwakilan FKPP Provinsi Riau, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unilak serta perwakilan MUI Riau. 

Penulis: Yuni

Editor: Riki



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Tim Gerak Cepat Kabupaten Inhil saat laksanakan langkah-langkah strategis penanggulangan KLB Malaria (foto/ayendra)TGC Inhil Ambil Langkah Strategis dalam Penanggulangan KLB Malaria
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Riau, Indra (foto/int)3 Kabupaten di Riau Tanpa APBD-P 2024, 4 Daerah Masih Evaluasi
Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Fatullah setuju Pemko tertibkan PKL di Jalan Cut Nyak Dien (foto/int)Dewan Dukung PKL di Jalan Cut Nyak Dien Ditertibkan, Ini Alasannya
  Pj Walikota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa rencanakan pembentukan BLUD persampahan (foto/int)Pengelolaan Sampah Pekanbaru Jadi Sorotan, Pj Wako Evaluasi Kinerja PT BRS
Hasil RUPS LB, pemegang saham usulkan nama Wahyudi Gustiawan sebagai Dirut BRK Syariah (foto/Yuni)BRK Syariah Usulkan Calon Pimpinan Hasil RUPS LB ke OJK
PT BRKS ikut berkontribusi dalam Program Jelajah Ekonomi dan Keuangan Syariah (EKSyar) Riau 2024 (foto/Yuni)BRK Syariah Ikut Dukung Kemajuan Industri Halal di Riau
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
RGE Jurnalism Workshop Perkaya Pengetahuan Wartawan
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved