BENGKALIS - PT Bank Riau Kepri Syariah (Perseroda) menggelar kegiatan Bank Goes To School dengan tema Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) di SMK Negeri 1 Bengkalis.
Program yang diinisiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kian populer di dunia pendidikan se-Kabupaten Bengkalis. Bahkan di SMK Negeri 1 Bengkalis, seluruh anak didiknya ditargetkan memiliki rekening Tabungan Simpel di BRK Syariah.
Kepala SMKN 1 Bengkalis Joko Sarwoto memyebutkan tabungan Simpel ini mendapat respon positif dari peserta didik. Sejak Mei 2023 SMK Negeri 1 Bengkalis sudah bekerja sama untuk membuka rekening tabungan simpanan pelajar dengan BRK Syariah.
"Sehingga ketika ada tawaran pembukaan rekening Tabungan Simpel dari bank lain, tidak kami terima lagi. Karena anak - anak belum memiliki dana yang banyak untuk menabung di banyak rekening. Kita fokuskan di BRK Syariah karena ini merupakan bank daerah yang harus kita support agar dapat terus berkembang di masyarakat," kata Joko Sarwoto.
Diakui Kepsek yang genap berusia 60 tahun itu, sekolah yang dipimpinnya selama belasan tahun ini cukup populer di berbagai kalangan. Banyak mitra yang datang melakukan kunjungan ke sekolah kejuruan ini untuk melakukan sosialisasi seperti dari Satpol PP Bengkalis, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau dan mitra lainnya.
"Tentunya kedatangan mitra ini menambah wawasan anak didik kami, sesuai dengan lembaganya. Jika dari perbankan yang datang, tentunya yang disampaikan terkait produk perbankan yang dapat dimanfaatkan oleh anak didik kami. Edukasi inklusi dan literasi keuangan ini, memang sangat tepat disampaikan langsung dari pihak perbankan atau pun dari OJK, agar penyampaian benar dan mudah dipahami peserta didik," kata Kepsek yang mendapat kejutan kue ultah dan souvernir dari BRK Syariah.
Pemimpin Divisi Dana dan Digital Banking, Imran dalam kesempatan yang sama menyebutkan kegiatan BRK Syariah Goes To School ini diselenggarakan dalam rangka hari Indonesia menabung (HIM).
"Kami hadir SMK N 1 Bengkalis ini disambut dengan luar biasa oleh pihak sekolah dan juga peserta didik. Melalui kegiatan ini kita perkuat, tingkatkan, intens kan secara masif literasi dan inklusi keuangan. Di mana literasi dan inklusi keuangan merupakan hak-hak dasar dari setiap warga negara Indonesia untuk lebih mengenal dan lebih dapat mengakses tentang keuangan terutama di bidang perbankan," kata Imran.
Imran menegaskan kepada pelajar, agar tabungan Simpel ini dapat terus berkembang dan aktif hingga dewasa kelak. Banyak manfaat dari menabung di usia dini.
"Mengenal tabungan sejak di masa sekolah lalu anak-anak akan mengenal akses keuangan lainnya seperti suku ritel, pasar modal maksudnya," ujar Imran dan menutup sambutannya dengan pantun.
Pemaparan materi tentang inklusi dan literasi yang disampaikan oleh BRK Syariah dan Pengenalan OJK serta pengelolaan keuangan, program satu rekening satu pelajar (KEJAR) diikuti dengan sangat antusias oleh peserta didik. Sehingga mereka dengan cepat menjawab kuis yang diberikan pemateri.
Peserta didik yang aktif dan tercepat dalam menjawab pertanyaan kuis mendapatkan hadiah berupa e-money dan souvenir cantik dari BRK Syariah. Hadiah tersebut diserahkan langsung oleh BM BRKS Bengkalis Badraini.
Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan, Elvira Azwan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh BRK Syariah di Kabupaten Bengkalis ini. Kegiatan serupa juga sudah berlangsung di beberapa Kabupaten lainnya di wilayah Riau dengan target Program KEJAR tersosialisasikan dengan baik kepada pelajar.
"Kegiatan ini sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi kelompok pelajar. Diperlukan dorongan kebijakan pemerintah untuk mengenalkan produk dan layanan Jasa keuangan kepada pelajaran sejak dini untuk itu pemerintah bersama kami otoritas Jasa keuangan menginisiasi program satu rekening satu pelajar," kata Elvira.
Dijelaskan juga inklusi keuangan itu dianggap tercapai apabila setiap satu pelajar di Indonesia ini sudah memiliki satu rekening di lembaga jasa keuangan.
"Dan pada hari ini tentunya yang sedang diinisiasi oleh Bank Riau Kepri Syariah dengan tujuan masing-masing pelajar di SMK Negeri 1 Bengkalis ini memiliki satu rekening tabungan simpanan pelajar di BRK Syariah. Begitulah pentingnya inklusi keuangan," katanya.
Elvira juga menyampaikan, berdasarkan hasil survei nasional literasi keuangan tahun 2022, indeks inklusi keuangan nasional itu baru mencapai 85,1% per tahun 2022 sementara targetnya adalah 90% tahun 2024.
Kemudian indeks literasi keuangan nasional itu baru diangka 49,68% sehingga terlihat ada selisih angka yang jauh. Di Riau inklusi keuangan sama dengan nasional yaitu 85,1% sementara literasi keuangannya baru 67,3% atau di atas nasional.
"Artinya orang-orang di usia produktif yang memang bisa membuka rekening di lembaga jasa keuangan itu baru 85% dari yang ditargetkan sementara dari yang sudah memiliki rekening di lembaga jasa keuangan apakah itu perbankan atau lembaga Jasa keuangan lainnya itu baru 49,68% yang paham produk. Dengan kegiatan inilah kita kita kejar angka yang rendah ini, kami yakin untuk usia pelajar SMK, materi ini akan sangat mudah dipahami," tutur Elvira.
Masih kata Elvira, untuk mendongkrak naiknya angka inklusi keuangan dan literasi keuangan pada perbankan syariah, generasi muda khususnya pelajar dapat mendukung program ini dengan cara meningkatkan rasa keinginan untuk menabung.
"Banyak manfaat dari menabung yang kita lakukan sejak ini. Adik-adik akan mendengarkan langsung pemaparan materinya dari tim OJK Riau. Kalian sudah punya bekal ilmu bagaimana mengelola keuangan sejak dini," tutup Elvira.
Penulis: Yuni
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :