BENGKALIS – Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kabupaten Bengkalis menggelar kegiatan diseminasi hasil riset. Tentang pemanfaatan media digital melalui aplikasi E-HDW (E-Human Development Worker) dalam mengurangi prevalensi balita stunting di Kabupaten Bengkalis.
Kegiatan ini bekerja sama dengan tim peneliti dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau (Unri). Acara diseminasi ini dibuka Kepala BPP Bengkalis Fadhlan Fuad Daulay diwakili Sekretaris BPP Bengkalis Syahiddallah, bertempat di ruang rapat lantai II BPP Bengkalis, Selasa (17/10/2023).
Hadir para pejabat struktural dan fungsional di lingkungan BPP Bengkalis, undangan dari sejumlah Perangkat Daerah, LPPM STAIN Bengkalis, LPPM STIE Bengkalis, LPPM Politeknik Negeri Bengkalis, TP PKK Kabupaten Bengkalis Pokja 4, KPM (Kader Pembangunan Manusia), Kader Posyandu dan PLKB (Petugas Lapangan KB). Sementara dari tim peneliti Fisip UNRI hadir, Nurjannah dan Chelsy Yesicha.
Sekretaris BPP Syahiddallah dalam sambutannya mengingatkan bahwa masalah stunting penting untuk diselesaikan. Karena berpotensi mengganggu potensi sumber daya manusia dan berhubungan dengan tingkat kesehatan, bahkan kematian anak. Pada tahun 2021 prevalensi stunting Kabupaten Bengkalis sebesar 21,9 persen dan menjadi 8,4 persen di tahun 2022.
"Selama satu tahun Kabupaten Bengkalis berhasil menurunkan 13,5 persen sehingga menempatkan Bengkalis menjadi kabupaten dengan angka prevalensi stunting paling rendah se-Provinsi Riau," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Syahiddallah memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Tim Peneliti dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unri, telah melakukan riset model digitalisasi. Dalam upaya penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Bengkalis.
"Harapan kami dari hasil riset ini dapat memberikan kesimpulan dan rekomendasi bagi stakeholder dalam menyusun rencana dan kebijakan dalam penanganan prevalensi stunting sehingga visi dan misi kabupaten bengkalis yang bermarwah, maju dan sejahtera tercapai dengan sempurna," ujarnya lagi.
Kegiatan diseminasi dilanjutkan dengan pemaparan hasil riset dan diskusi yang dipandu Kabid Inovasi dan Teknologi, Khaisal Hamid. Dalam pengantarnya, Khaisal Hamid mengatakan, melalui diseminasi ini pihaknya berharap selain dari meningkatkan silaturahmi antar stakeholder, tidak kalah penting adalah sebagai wadah dalam pertukaran informasi dan pemikiran.
Sehingga semua yang terlibat dapat bersinergi dan bersama dalam mencegah dan menurunkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Bengkalis.
Penulis: Zulkarnain
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :