BENGKALIS - Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Bengkalis telah menetapkan tiga nominator pada lomba karya tulis (LKI) tingkat SLTA/sederajat se-Kabupaten Bengkalis tahun 2023 untuk lanjut ke tahap penelitian. Masing-masing nominator mendapatkan bantuan dana penelitian sebesar Rp15 juta.
Penetapan ketiga nominator ini dilakukan setelah enam tim melakukan presentasi proposal yang berlangsung di ruang rapat lantai II Kantor BPP Bengkalis, Kamis (27/11/2023).
Selama proses presentasi, tim penguji yang berasal dari tiga perguruan tinggi di Bengkalis masing-masing Dr Gunawan (ketua), Dr Imam Ghozali (anggota) dan Dr Mashuri (anggota) menanyakan sejauh mana kesiapan dan penguasaan tim terhadap materi yang disampaikan.
Setelah keenam tim melakukan presentasi, selanjutnya dipilih tiga tim terbaik yaitu MAN 1 Plus Keterampilan Bengkalis dengan judul proposal pemanfaatan botol bekas sebagai media PAH menggunakan metode grid berkapasitas 200 liter untuk mengurangi dampak heatsroke di kawasan pesisir.
Kemudian SMKN 3 Bengkalis dengan judul proposal rancang bangun mesin penggulung benang rentang tenun semi otomatis untuk mengoptimalkan produksi home industry dan berikutnya SMKN 1 Rupat dengan judul optimalisasi substrat kombinasi limbah organik pada tanaman jamur tiram putih (pleurotus ostreatus) sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan.
Sebelumnya, Kepala BPP Bengkalis, Fadhlan Fuad Daulay menyebutkan, dirinya memberikan apresiasi atas terselenggaranya LKI tingkat SLTA/sederajat se-Kabupaten Bengkalis tahun 2023. Khususnya kepada para peserta yang tahun ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Kegiatan LKI ini menurut Fadhlanm, memiliki arti yang sangat penting bagi para pelajar dalam upaya mendongkrak motivasi, kreatifitas dan menumbuhkan ide-ide baru.
Sangat diharapkan, apa yang dilakukan para pelajar ini memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan mendukung Pemkab Bengkalis dalam mewujudkan Bengkalis Bermasa.
Untuk itu, sambung Fadhlan, dirinya berharap kedepan, penting bagi Bidang yang berkaitan dengan LKI ini, agar melakukan identifikasi di lapangan, persoalan apa saja yang ada di tengah-tengah masyarakat.
"Ini nantinya yang akan dijadikan sub tema, bukan berdasarkan ide dari kita melainkan dari persoalan di tengah masyarakat. Sehingga, hasil dari LKI ini nantinya bisa menjadi solusi dalam mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat," katanya.
Masih menurut Fadhlan, kedepan perlu juga dilakukan evaluasi peserta LKI tingkat SMA ini dengan memisahkan antar sekolah umum dengan sekolah kejuruan.
Alasannya, karakteristik kedua pendidikan ini berbeda, dimana untuk sekolah kejuruan seperti SMK sudah spesifik sementara sekolah umum seperti SMA masih bersifat umum.
Penulis: Zulkarnaen
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :