Peringatan Hari Mangrove Sedunia, Abrasi Jadi Agenda Prioritas Pemkab Bengkalis
Selasa, 26 Juli 2022 - 15:29:22 WIB
BENGKALIS - Pemkab Bengkalis menjadikan persoalan abrasi sebagai salah satu agenda prioritas saat ini. Bahkan isu ini telah menjadi perhatian nasional, mengingat ancamannya memiliki dampak yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat.
Hal itu disampaikan Bupati Bengkalis Kasmarni saat menghadiri kegiatan pencanangan penanaman 200.000 bibit mangrove dan peluncuran Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Riau sempena peringatan Hari Mangrove Sedunia di Kuala Sungai Sekat Bakau, Desa Buruk Bakul, Kecamatan Bukit Batu, Selasa (26/07/2022) pagi.
Kasmarni mengatakan, salah satu dampaknya, terkait dengan batas negara. Karena kondisi tersebut diperburuk dengan mundurnya garis pantai, serta mempengaruhi sumber daya alam pada Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), mata pencaharian masyarakat, infrastruktur jalan, rumah masyarakat, fasilitas umum dan fasilitas sosial lainnya.
Guna mencari solusi dari setiap persoalan lingkungan tersebut, tentunya harus dilakukan dengan mekanisme pengelolaan ekosistem mangrove yang membutuhkan sinergi multisektor.
"Kami yakin, jika sinergi kita perkuat, target pembangunan dan pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan di desa secara terstruktur, terukur dan terarah dapat kita wujudkan," paparnya.
Hal ini juga, sambung Kasmarni, sejalan dengan visi Pemkab Bengkalis, yaitu terwujudnya Kabupaten Bengkalis yang bermarwah, maju dan sejahtera, untuk mewujudkan penyediaan infrasturktur yang berkualitas dan mengembangkan potensi perbatasan untuk kesejahteraan rakyat, dengan sasaran tersedianya sarana dan prasarana umum dan ruang terbuka hijau serta terwujudnya pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan berkesinambungan.
Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, Riau memiliki luas mangrove mencapai 224.895 hektare. Dengan begitu tentunya tanaman tersebut harus dijaga untuk mengatasi tekanan abrasi pantai khususnya di wilayah pesisir Riau.
"Mudah-mudahan dari komitmen kita bersama ini, kami yakin dan percaya apalagi didukung kelompok tani hutan, kedepannya akan dapat menyelamatkan mangrove dan mempertahankannya untuk mengatasi abrasi pantai," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Program Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (Mera) Riau, Muhammad Imram Amin berpesan, dengan pengolahan mangrove secara berkelanjutan tersebut dapat dipadukan dengan program Riau hijau, hal ini agar bisa membantu pemerintah daerah.
"Kami pun berharap dengan adanya kegiatan ini, pengolahan mangrove secara berkelanjutan bisa dipadukan dengan program Riau hijau, untuk itu kelompok kerja mangrove dapat membantu pemerintah daerah," tutupnya.
Penulis: Zulkarnaen
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :