Tradisi Ceng Beng di Sungai Pakning, Bukti Bakti Masyarakat Tionghoa Kepada Leluhur
Senin, 02 April 2018 - 12:03:32 WIB
SUNGAI PAKNING - Ratusan masyarakat Tionghoa di Sungai Pakning Kecamatan Bukit Batu maupun dari luar daerah mulai memadati komplek pemakaman warga Tionghoa di Desa Sejangat, mereka melakukan ziarah kubur seiring dimulainya tradisi Ceng Beng, dimana pucak perayaan ini jatuh pada tanggal 05 April 2018.
Sembahyang kubur tidak harus dilakukan persis tanggal 05 April. Bisa juga dilakukan beberapa hari sebelum tanggal tersebut.
Seperti diungkapkan Prayongga bahwa perayaan Ceng Beng, orang Tionghoa datang ke makam orangtua atau leluhur untuk membersihkan, bersembahyang, sekaligus membawa berbagai jenis makanan, karangan bunga, dan uang kertas.
"Biasanya, mereka membawa makanan kesukaan ortu atau leluhur. Jika makam sudah dibersihkan, dianjurkan untuk menaruh kertas kuning di atas masing-masing makam sebagai tanda makan telah dibersihkan," ujarnya, Senin (02/03/2018).
Selain itu kata Prayongga tujuan Ceng Beng ini adalah untuk menghormati jasa-jasa orangtua dan leluhur dan bisa kembali berkumpul dengan keluarga dan saudara jauh.
Hal yang sama juga diungkapkan Anto yang sengaja bersama keluarga datang ke Sungai Pakning dari Pekanbaru untuk melaksanakan tradisi Ceng Beng atau ziarah kubur ini, baginya ada momen penting dirasakan saat Ceng Beng ini.
"Bagi saya momen penting dalam Ceng Beng salah satunya yakni bakti kita kepada leluhur, " ungkapnya.
Penulis : Alfisnardo
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :