PASIR PANGARAIAN - Upaya mediasi perselisihan Federasi Serikat Pekerka Transportasi (F-SPTI) dengan Federasi Pekerja Perkebunan Pertanian (F-PPP) oleh Kapolres Rohul, AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito masih menemui jalan buntu karena belum mencapai kesepakatan.

Mediasi digelar di ruang rapat utama Polres Rohul, Kamis (14/10/2021) hingga pukul 18.00 WIB, terkait permasalahan bongkar muat di PT Mahato Inti Sawit (MIS) Desa Mahato, Kecamatan Tambusai Utara.

Kapolres Rohul mengimbau, agar F-SPTI dan F-PPP bersama-sama bekerja di PT MIS. Namun pihak F-SPTI tak mau bergabung dengan F-PPP dalam melakukan aksi bongkar muat di lokasi perusahaan MIS.

"Bila tidak ada kesepakatan hari ini, maka tidak dibenarkan terjadinya tindak pidana di lapangan nantinya. Bila terjadi, maka polisi akan memproses hukum," tegas Kapolres AKBP Eko.

Proses mediasi yang berakhir hingga pukul 18:00 WIB, juga dihadiri Kepala Dinas Koperasi,Tenaga Kerja dan Transmigrasi Rohul, Zulhendri, Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Rohul, Agung Nugroho serta Kepala Kesbang Pol Elvandri.

Dari F-SPTI Rohul, hadir Porkot Hasibuan, Zulfahrianto, sedangkan dari F-PPP hadir Kabul Situmorang, Ramses Hutagaol serta pengurus lainnya.

Persisihan bongkar muat di PT MIS, awalnya F PPP sudah melakukan MoU dengan PT MIS di kegiatan bongkar muat buah sawit di perusahaan. Namun dari pengurus F-SPTI Rohul mengakui bahwa wilayah pekerjaan bongkar muat merupakan wilayah kerja mereka hingga Polres Rohul melakukan mediasi.

"Upaya mediasi yang kita dilakukan merupakan mediasi ke sekian kalinya. Selama ini, hasil mediasi sebelumnya juga tak berjalan dan tidak ada kesepakatan di kedua belah pihak," sebut Kapolres.

Penulis: Hendra
Editor: Satria