Home / Otonomi | |||||||||
Dana Hibah Rp1,7 Triliun untuk Riau Masih Tahap Evaluasi Jumat, 18/06/2021 | 12:30 | |||||||||
Pj Sekdaprov Riau Masrul Kasmy PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau saat ini masih menunggu proses pencarian bantuan dana hibah dari luar negeri melalui Millenium Challange Corporation (MCC) sebesar Rp1,7 triliun. MCC merupakan badan bantuan luar negeri yang dibentuk Amerika Serikat (AS). Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Masrul Kasmy mengatakan, saat ini proposal bantuan hibah yang diperuntukkan membantu usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan pembangunan infrastruktur di Riau itu, masih dievaluasi oleh tim Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). "Bantuan hibah Rp1,7 triliun dari Amerika Serikat masih berproses. Saat ini masih dibahas di Bappenas," katanya dikutip dari riaupos. Lebih lanjut dikatakannya, bantuan hibah tersebut masih diupayakan tim Bappenas untuk melihat bentuk dukungan dari MCC itu. Hal itu untuk melihat komponen mana yang sesuai dengan program MCC. "Kita kan mengajukan proposal kebanyakan untuk infrastruktur dan pertanian. Itu yang menentukan tim yang ditunjuk di Bappenas, kira-kira cocok tidak dengan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi," ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau, Taufiq OH mengatakan, dana tersebut ttentunya akan sangat membantu pembangunan di Riau. Karena pada tahun 2020 lalu, beberapa prioritas pembangunan yang ada di dinas yang ia pimpin banyak tidak terlaksana. Salah satu penyebabnya yakni akibat adanya refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19. "Untuk Dinas PUPR Riau, refocusing yang dilakukan sekitar Rp500 miliar lebih," sebutnya. Akibatnya, lanjut Taufiq, beberapa target pembangunan infrastruktur yang sebelumnya sudah direncanakan tidak dapat terwujud. Seperti pembangunan jalan sepanjang 53,51 km, hanya terealisasi sepanjang 25,93 km. Terbangunnya jembatan sebanyak enam unit, hanya terealisasi lima unit. "Kemudian pemeliharaan jalan sepanjang 38,15 km, hanya terealisasi 25,1 km. Pemeliharaan jembatan sebanyak enam unit, hanya terealisasi lima unit," paparnya.(*)
|
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |