PEKANBARU – Banjir yang melanda Provinsi Riau semakin meluas. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan Damkar) Riau, banjir telah terjadi di enam daerah, yakni Rokan Hulu (Rohul), Pekanbaru, Kampar, Indragiri Hulu (Inhu), Kuantan Singingi (Kuansing), dan Pelalawan.

Kepala BPBD dan Damkar Riau, Edy Afrizal, mengungkapkan bahwa total kejadian bencana hidrometeorologi hingga hari ini tercatat sebanyak 28 kasus banjir. “Jika dihitung berdasarkan wilayah terdampak, banjir terjadi di 12 kecamatan, 14 desa, dan 8 kelurahan di Riau,” ujar Edy, Kamis (6/5/2025).

Dampak Banjir Sejauh ini, sebanyak 3.985 kepala keluarga (KK) terdampak banjir. Selain itu, banjir juga merendam 5 fasilitas kesehatan (faskes), 7 fasilitas pendidikan (fasdik), 2 fasilitas kantor (fastor), serta 18 fasilitas umum (fasum). Infrastruktur jalan yang terendam mencapai 11,6 kilometer, dengan lahan perkebunan seluas 8.630 hektare serta 615 ekor ternak terdampak.

Berikut rincian dampak banjir per daerah:

- Rokan Hulu: 1 kejadian banjir, 1 kecamatan, 1 desa terdampak, 610 KK, dan 1 fasum.

- Pekanbaru: 14 kejadian banjir, 4 kecamatan, 8 kelurahan terdampak, 1.319 KK, dan jalan sepanjang 7 km terendam.

- Kampar: 4 kejadian banjir, 2 kecamatan, 4 desa terdampak, 1.441 KK, 4 faskes, 3 fasdik, 2 fastor, 13 fasum, jalan 3 km, kebun 8.280 ha, dan 615 ekor ternak terdampak.

- Indragiri Hulu: 7 kejadian banjir, 4 kecamatan, 7 desa terdampak, 584 KK, 1 faskes, 4 fasdik, 4 fasum, jalan 1,6 km, dan kebun 350 ha.

- Kuantan Singingi: 2 kejadian banjir, 1 kecamatan, 2 desa terdampak, 31 KK.

- Pelalawan: Data terkini masih dalam proses pendataan oleh BPBD Riau.

Banjir di Pelalawan dan Faktor Penyebab BPBD dan Damkar Riau masih terus memantau kondisi banjir di Pelalawan. Edy Afrizal membenarkan bahwa beberapa wilayah di kabupaten ini telah tergenang air akibat luapan sungai yang diperparah oleh tingginya curah hujan serta pembukaan pintu air PLTA Koto Panjang di Kampar.

Salah satu daerah yang terdampak cukup parah adalah Kecamatan Langgam. Banjir telah merendam beberapa ruas jalan, antara lain:

- Jalan lintas Kelurahan Langgam – Desa Lubuk Ogung: Debit air mencapai 55–120 cm, naik 5 cm dari hari sebelumnya. Sepanjang 890 meter jalan ini tidak dapat dilalui kendaraan.

- Jalan Pemda Kecamatan Langgam – Koridor RAPP: Debit air 55–125 cm, naik 3 cm, dengan panjang jalan terdampak 550 meter.

- Dusun Muaro Sako, Kelurahan Langgam: Debit air 60–134 cm, naik 5 cm, sepanjang 770 meter jalan terendam.

- Jalan Koridor RAPP KM 23, Kelurahan Langgam: Debit air 30–57 cm, naik 7 cm, sepanjang 400 meter jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua.

Banjir juga merendam puluhan rumah warga di Kecamatan Langgam, di antaranya:

- RT 001 RW 005 Dusun Muaro Sako: 9 unit rumah.

- RT 001 RW 002 Kelurahan Langgam: 6 unit rumah.

- RT 002 RW 002 Kelurahan Langgam: 12 unit rumah.

- RT 001 RW 001 Kelurahan Langgam: 8 unit rumah.

Sejumlah fasilitas umum yang turut terdampak banjir meliputi SDN 004 Dusun Muaro Sako, Pondok Tahfiz, serta dua mushola di Kelurahan Langgam.

Penyebrangan Alternatif Akibat banyaknya akses jalan yang terendam, warga memanfaatkan penyebrangan dengan pompong tradisional. Tarif penyebrangan bervariasi:

- Dari Desa Tambak ke Desa Sotol: Rp 15.000 per kendaraan beserta pengendara.

- Dari Kelurahan Langgam ke Desa Lubuk Ogung: Rp 170.000 per kendaraan beserta pengendara.

BPBD Riau terus melakukan pemantauan dan pendataan dampak banjir di seluruh wilayah terdampak. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pemerintah setempat, seperti yang dilansir dari mcr.(*)