Home / Traveling | |||||||||
Tradisi Menyambut Ramadan, Petang Megang di Pekanbaru Digelar 28 Februari Senin, 17/02/2025 | 23:18 | |||||||||
![]() | |||||||||
Ilustrasi Pemko Pekanbaru gelar tradisi Petang Megang di pinggiran Sungai Siak (foto/int) PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akan kembali menggelar tradisi petang megang atau petang balimau pada 28 Februari 2025 untuk menyambut datangnya Ramadan 1446 H. Kegiatan ini akan dipusatkan di Rumah Singgah Tuan Kadi, Kecamatan Senapelan, yang bersebelahan dengan Sungai Siak. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Pekanbaru, Masriyah, menegaskan bahwa pelaksanaan tradisi ini sudah menjadi agenda tahunan yang tidak boleh terputus. "Arahan bapak Pj Walikota, kegiatan ini tetap dilaksanakan sebagaimana biasa. Insyaallah tanggal 28," ungkap Masriyah, Senin (17/2/2025). Masriyah menjelaskan bahwa acara ini akan tetap dijalankan, meski dengan beberapa penyesuaian terkait anggaran dan waktu. Tradisi petang megang akan dimulai dengan ziarah ke makam pendiri Kota Pekanbaru yang berada di Masjid Raya Pekanbaru, Kecamatan Senapelan. Ziarah tersebut akan diikuti oleh jamaah yang kemudian melaksanakan salat Ashar berjamaah di masjid yang sama. Setelah itu, akan digelar arak-arakan menuju Rumah Singgah Tuan Kadi, tempat utama pelaksanaan tradisi ini. "Arak-arakan ini merupakan simbol penghormatan terhadap tradisi yang diwariskan secara turun-temurun oleh pendahulu kita," jelas Masriyah. Di lokasi utama, acara akan dibuka dengan pemukulan beduk oleh Pj Wali Kota Pekanbaru sebagai tanda dimulainya tradisi petang megang. “Setelah itu, akan ada ritual simbolis memandikan beberapa anak yatim, yang merupakan inti dari tradisi petang balimau,” tambahnya. Pelaksanaan petang megang di Pekanbaru bukan hanya tradisi tahunan, tetapi juga bentuk pelestarian budaya lokal yang penuh makna spiritual. Tradisi ini melambangkan kesiapan menyucikan diri, baik lahir maupun batin, sebelum memasuki bulan suci Ramadan. "Petang balimau adalah wujud syukur sekaligus simbol pembersihan diri, dan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat Pekanbaru," pungkas Masriyah dikutip dari pekanbaru.go.id. Dengan digelarnya tradisi ini, diharapkan masyarakat Kota Pekanbaru dapat lebih memahami dan menghargai nilai-nilai budaya lokal sambil menyongsong Ramadan dengan penuh rasa syukur. (*) |
|||||||||
![]() ![]() |

HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2025. All Rights Reserved |