Home / Hukrim | ||||||
Koruptor Nader Thaher Ditangkap, Kejati Riau: Dulu Gagah, Sekarang Sudah Tua Senin, 17/02/2025 | 11:37 | ||||||
![]() | ||||||
Koruptor Nader Thaher saat digelandang menuju Kejati Riau di Pekanbaru. (Foto: Tribun Pekanbaru) PEKANBARU - Setelah menjadi buronan selama 19 tahun, Nader Thaher (69), narapidana kasus korupsi kredit macet di Bank Mandiri Riau, akhirnya berhasil ditangkap. Dilansir dari Tribun Pekanbaru, Kepala Kejati Riau, Akmal Abas menjelaskan bahwa Nader, yang pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Siak Zamrud Pusaka, telah berstatus buronan sejak vonis Mahkamah Agung pada 24 Juli 2006. Kondisi fisik Nader saat ditemukan sudah banyak berubah. "Dulu masih muda dan gagah, sekarang sudah tua," kata Akmal. Tim gabungan dari Kejaksaan Agung, Kejati Riau, dan Kejari Pekanbaru berhasil meringkusnya di Apartemen Gateway Ciracas, Bandung, Jawa Barat, pada Kamis (13/2/2025) pukul 16.50 WIB. Nader Thaher melarikan diri sejak tahun 2006, setelah Mahkamah Agung menjatuhkan vonis terhadapnya. Pada Jumat (14/2/2025), ia tiba di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II sekitar pukul 10.45 WIB dan langsung dibawa ke kantor Kejati Riau. Dalam pelariannya, Nader sempat mengganti identitasnya pada tahun 2014 menjadi H Toni dan tinggal di Bandung. Namun, pelacakan terhadapnya terus dilakukan. Diduga ia sempat berada di luar negeri sebelum akhirnya kembali ke Indonesia. "Apakah sudah sampai ke luar negeri atau tidak, tidak terlacak. Akhir-akhir ini baru kita dapat informasi bahwa dia berada di Indonesia," ujar Akmal. Kasus yang menjerat Nader berkaitan dengan kredit macet yang diberikan oleh Bank Mandiri untuk pengadaan empat unit rig pada tahun 2002. Akibat perbuatannya, negara mengalami kerugian sebesar Rp 35,9 miliar. Dalam persidangan, Nader divonis 14 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Pekanbaru, hukuman yang lebih tinggi dari tuntutan jaksa. Vonis ini dikonfirmasi oleh Mahkamah Agung setelah proses kasasi. Selain hukuman penjara, Nader juga dikenai denda Rp 250 juta subsider 4 bulan kurungan dan diwajibkan membayar uang pengganti Rp 35,9 miliar. Jika dalam waktu satu bulan tidak dibayar, harta kekayaannya akan disita dan dilelang. Jika tidak memiliki aset untuk disita, ia harus menjalani tambahan hukuman 3 tahun penjara. |
||||||
![]() ![]() |

HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2025. All Rights Reserved |