Home / Hukrim | ||||||
Muflihun Kembali Diperiksa, Polisi Terus Dalami Kasus Korupsi SPPD Fiktif Setwan DPRD Riau Jumat, 14/02/2025 | 17:43 | ||||||
![]() | ||||||
Mantan Sekretaris DPRD Riau, Muflihun diperiksa soal kasus dugaan korupsi SPPD fiktif (foto/rri) PEKANBARU – Mantan Sekretaris DPRD Riau, Muflihun, kembali menjalani pemeriksaan intensif selama 10 jam di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau terkait dugaan korupsi perjalanan dinas atau SPPD fiktif di Sekretariat DPRD (Setwan) Riau, Kamis (13/2/2025). Direktur Reskrimsus Polda Riau Kombes Pol Ade Kuncoro Ridwan menyatakan bahwa pemeriksaan dimulai pukul 11.30 WIB dan berakhir pada 21.30 WIB, termasuk waktu istirahat, salat, dan makan (isoma). "Pemeriksaan ini bertujuan mendalami 58 Nota Pencairan Dana (NPD) yang diduga bermasalah terkait perjalanan dinas fiktif," ujar Kombes Ade di Pekanbaru, Jumat (14/2/2025) dikutip dari Antarariau. Selama proses tersebut, penyidik mengajukan 36 pertanyaan kepada Muflihun untuk menggali lebih dalam dugaan praktik rasuah yang disebut bernilai fantastis. Sebagai bagian dari pengembangan kasus, Ditreskrimsus Polda Riau telah menyita sejumlah aset milik Muflihun yang diduga berasal dari aliran dana korupsi tersebut. Pada Jumat (22/11), polisi menyegel rumah Muflihun di Tangkerang Timur, Kecamatan Bukit Raya. Selain itu, empat unit apartemen yang terletak di Komplek Nagoya City Walk, Northwalk A No.1, Lubuk Baja, Kota Batam, Kepulauan Riau, juga disita pada Selasa (26/11). Apartemen tersebut diketahui dimiliki oleh Muflihun, Mira Susanti, Teddy Kurniawan, dan Irwan Suryadi. Seluruh properti itu dibeli pada tahun 2020 dengan total nilai aset mencapai Rp2,1 miliar. Polisi juga menyita 11 unit penginapan bernama "Sabaleh Homestay" yang berlokasi di Jorong Padang Torok, Kecamatan Harau, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Penginapan tersebut berdiri di atas lahan seluas 1.206 meter persegi. Pemeriksaan terhadap Muflihun diperkirakan masih akan berlanjut seiring dengan pengembangan kasus yang terus dilakukan. Muflihun diduga berperan penting dalam kasus perjalanan dinas fiktif yang merugikan keuangan negara dalam jumlah besar. (*) |
||||||
![]() ![]() |

HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2025. All Rights Reserved |