PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus mengoptimalkan berbagai program pemberdayaan masyarakat. Seperti melalui pelatihan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Program ini akan difokuskan untuk UMKM yang dikategorikan miskin dan masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Sebagai upaya menekan angka kemiskinan.

Dinas Koperasi dan UMKM (Diskop UMKM) Kota Pekanbaru telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) untuk memastikan bahwa pelatihan ini tepat sasaran. Kepala Diskop UMKM Kota Pekanbaru, Sarbaini, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing pelaku UMKM miskin agar mereka bisa lebih mandiri secara ekonomi.

"Tentu dari anggaran yang tersedia, kami akan berkoordinasi dengan Dinsos. Harapannya, pelatihan ini bisa membantu mengurangi angka kemiskinan di Pekanbaru," ujar Kadiskop UMKM Pekanbaru, Sarbaini, Jumat (31/1/2025).

Pelatihan ini akan diprioritaskan bagi pelaku UMKM yang benar-benar berada di bawah standar ekonomi. Data peserta akan diseleksi berdasarkan informasi dari Dinsos untuk memastikan program ini tepat sasaran.

"Sebelumnya, pelatihan ini juga diikuti oleh UMKM secara umum, tetapi tahun ini kami fokuskan kepada UMKM yang tergolong miskin. Namun, karena keterbatasan anggaran, jumlah peserta yang bisa mengikuti masih terbatas," kata Sarbaini.

Selain pelatihan, Pemko Pekanbaru juga menyediakan skema bantuan permodalan bagi pelaku UMKM. Program ini berbentuk Subsidi Bunga Pinjaman Bank sebesar 12 persen, di mana Pemko Pekanbaru akan menanggung seluruh bunga pinjaman bagi pelaku UMKM yang meminjam modal usaha dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

"Bunga pinjaman tidak dibebankan kepada pelaku UMKM, melainkan langsung dibayarkan oleh Pemko melalui Dinas Koperasi ke bank. Tahun ini, anggaran yang dialokasikan untuk program ini mencapai Rp 500 juta," ungkap Sarbaini dikutip dari pekanbaru.go.id. (*)