PEKANBARU - Libur panjang memperingati Isra Miraj dan Imlek 2025 dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur, tak terkecuali rute favorit antara Riau dan Sumatera Barat (Sumbar) yang dipadati kendaraan.

Namun, perjalanan liburan kali ini ternoda oleh praktik pungutan liar (pungli) berkedok perbaikan jalan di Tanjung Alai, Kabupaten Kampar, yang justru memicu kemacetan.

Pantauan Hallo Riau di Jalan Lintas Tanjung Alai, beberapa titik kemacetan terjadi diduga akibat sistem buka tutup jalan yang diinisiasi oleh masyarakat setempat dengan dalih perbaikan jalan berlubang. Kondisi ini dikeluhkan oleh para pengendara yang merasa dirugikan.

"Padahal lubangnya kecil tak begitu parah, tapi masyarakat sekitar malah melakukan buka tutup. Lalu menyodorkan kotak ke pengendara, itu kan jatuhnya pungli," sebut salah seorang pengendara asal Kabupaten Indragiri Hilir, Dendi Afrineldi, Minggu (26/1/2025).

Kondisi tersebut, dikatakan Dendi bukan menjadi solusi bagi pengendara saat musim libur. Malah hal ini menyebabkan antrean kendaraan yang mengular dan terjadinya kemacetan.

"Lubangnya kecil, bisa dilalui sedan. Tapi karena mereka itu mengambil untung malah dijadikan buka tutup. Kan jadinya macet, padahal kalau tak ada mereka lancar seharusnya," ungkapnya.

Untuk diketahui, Jalan Lintas Riau-Sumatera Barat (Sumbar) yang sebelumnya amblas di Desa Tanjung Alai, Km 106-107, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, kini sudah selesai diperbaiki.

Jalur penghubung utama antara Provinsi Riau dan Sumbar itu kembali dapat dilalui dengan normal oleh kendaraan dari kedua arah.

Kasat Lantas Polres Kampar, AKP Vino Lestari, menyampaikan bahwa proses pengaspalan selesai pada Rabu (22/1/2025) malam.

"Jalan sudah selesai diaspal semua tadi malam. Hari ini sudah dibuka normal kembali dua arah, setelah sebelumnya selama perbaikan diberlakukan sistem buka tutup," ujar Vino, Kamis (23/1/2025).

Meski jalur tersebut kini sudah dapat digunakan tanpa hambatan, Vino mengimbau para pengendara untuk tetap berhati-hati. "Kami tentunya mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam perjalanan," katanya.

Penulis: Sri Wahyuni
Editor: M Iqbal