Home / Otonomi | |||||||||
Banjir Rendam 12 Desa di Riau, 2.031 Jiwa Terdampak Minggu, 19/01/2025 | 19:44 | |||||||||
Banjir merendam 12 desa di Riau.(foto: mcr) PEKANBARU - Bencana banjir di Provinsi Riau semakin meluas. Hingga Minggu (19/1/2025), sebanyak 12 desa yang tersebar di empat kecamatan dilaporkan terdampak. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan Damkar) Riau, banjir telah memengaruhi kehidupan 2.031 jiwa dari 522 Kepala Keluarga (KK). “Saat ini empat daerah di Riau masih dilanda banjir, yakni Pekanbaru, Kampar, Siak dan Kuansing,” ungkap Kalaksa BPBD dan Damkar Riau, M Edy Afrizal dilansir tribunpekanbaru.com. Jumlah penduduk terdampak tertinggi berada di Kabupaten Siak dengan 1.200 jiwa, disusul Kuantan Singingi (Kuansing) dengan 375 jiwa, dan Kampar dengan 456 jiwa. Angka ini diperkirakan terus bertambah, terutama di Kampar, karena laporan terbaru menyebutkan banjir masih meluas akibat pembukaan lima pintu waduk PLTA Koto Panjang setinggi satu meter. “Pembukaan pintu waduk ini terpaksa dilakukan untuk mengurangi potensi kerusakan waduk akibat tingginya curah hujan,” jelas Edy. Namun, hal ini berdampak pada sejumlah desa di Kampar, seperti Desa Buluh Cina di Kecamatan Siak Hulu dan Desa Ranah Sungkai di Kecamatan Kampar. BPBD mengimbau masyarakat yang tinggal di sepanjang Sungai Kampar untuk tetap waspada. “Permukaan sungai mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Aliran air pun menjadi lebih deras, sehingga masyarakat perlu berhati-hati, terutama saat beraktivitas di sungai,” tambah Edy. Selain kerugian material, banjir juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Riau, drg Sri Sadono Mulyanto menyatakan pihaknya telah menyurati seluruh dinas kesehatan kabupaten/kota untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit yang sering muncul saat banjir. “Biasanya, penyakit seperti diare, penyakit kulit, dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) meningkat saat banjir. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kebersihan air bersih dan sanitasi,” kata Sri, yang akrab disapa Ibeng. Meski belum ada permintaan bantuan resmi dari kabupaten/kota, Diskes Riau telah menurunkan tim ke lapangan untuk memberikan sosialisasi kepada korban banjir. “Ketersediaan air bersih adalah prioritas utama. Para korban banjir diimbau untuk menjaga kebersihan meski dalam kondisi sulit. Pemerintah daerah juga diminta untuk terus memantau perkembangan situasi banjir dan memberikan bantuan yang dibutuhkan secara cepat dan tepat. “Kami berharap masyarakat tetap waspada, menjaga kesehatan, dan melaporkan segera jika ada kebutuhan mendesak, terutama terkait air bersih dan obat-obatan,” pungkas Ibeng.(*) |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2025. All Rights Reserved |