KAMPAR - Dampak banjir yang melanda Kabupaten Kampar, Riau, tidak hanya merendam rumah dan mengganggu aktivitas warga, tetapi juga berdampak pada kesehatan. Banyak warga yang mengeluhkan penyakit kulit dan demam.

Menanggapi hal ini, Polda Riau bergerak cepat dengan mengirimkan tim medis dan psikologis ke lokasi terdampak.

Banjir yang merendam sejumlah desa di Kampar telah mengganggu akses transportasi dan aktivitas masyarakat.

"Kami menurunkan tim medis untuk mengecek kondisi kesehatan warga, mengingat banyak keluhan mengenai sakit kulit dan demam yang dialami oleh sebagian masyarakat," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Anom Karibianto, Kamis (16/1/2025) seperti dilansir dari Tribun Pekanbaru.

Selain tim medis dari Bidang Dokkes (Kedokteran dan Kesehatan), Polda Riau juga mengerahkan tim dari Satpolairud Polres Kampar yang dilengkapi perahu karet untuk membantu evakuasi warga yang membutuhkan.

"Kami juga membantu dengan memberikan bantuan kebutuhan pokok, terutama bagi mereka yang masih kesulitan mengakses jalan yang terendam air. Polda Riau berkomitmen untuk memastikan kebutuhan masyarakat dapat tercukupi,” beber Anom.

Tak hanya bantuan fisik, Polda Riau juga memberikan perhatian pada kesehatan mental warga.

Tim psikolog diturunkan untuk memberikan pendampingan dan trauma healing bagi warga yang mengalami kecemasan dan stres akibat bencana.

"Kami ingin memastikan bahwa selain bantuan fisik, warga juga mendapatkan dukungan psikologis agar bisa segera pulih dari trauma akibat bencana ini," sebut Anom.

Tercatat hampir seribu jiwa terdampak banjir di Desa Gunung Sahilan (98 KK/315 jiwa), Desa Sahilan Darussalam (194 KK/582 jiwa), dan Desa Subarak (10 KK/25 jiwa).