Home / DPRD Pekanbaru | ||||||
Waspada Penyakit Akibat Tumpukan Sampah, Meiza: Jangan Sampai Pekanbaru Darurat Penyakit Kamis, 16/01/2025 | 21:04 | ||||||
Dokter Meiza Ningsih, anggota DPRD Kota Pekanbaru, Fraksi PKS (foto/Mimi) PEKANBARU - Dokter Meiza Ningsih Sp THT-KL anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi PKS mengingatkan masyarakat untuk waspada ancaman penyakit yang mengintai. Ia khawatir dengan kondisi tumpukan sampah yang terjadi di sejumlah titik di Kota Pekanbaru. Sebab ada beberapa penyakit yang rentan menimpa masyarakat yang berada di sekitar tumpukan sampah. Apalagi kondisi tanah yang lembab akibat tingginya curah hujan tinggi, bisa memicu penyakit leptospirosis, diare, penyakit kulit dan lainnya. "Kota Pekanbaru kini berada dalam bayangan ancaman sumber penyakit bagi masyarakat akibat sampah-sampah yang menumpuk dan berceceran di sepanjang jalan. Pemko jangan abai karena efek yang ditimbulkan bisa berdampak lebih buruk bagi masyarakat. Gara-gara sampah ini jangan pula terjadi Pekanbaru darurat penyakit," kata dr Meiza, Kamis (16/1/2025). Dokter Meiza menyebut, sampah-sampah di berbagai lokasi yang belum terangkut bisa menimbulkan berbagai masalah. Seperti pencemaran udara, kontaminasi air dan tanah, habitat hama, dan memicu risiko penyakit menular. Terlebih lagi, Pekanbaru saat ini memasuki musim hujan sehingga penumpukan sampah dapat menyebabkan populasi nyamuk semakin meningkat. Anggota DPRD Pekanbaru Dapil Bukit Raya - Sail ini sangat berharap adanya upaya serius dari Pemko Pekanbaru dan pihak terkait untuk menekan potensi penyebaran penyakit yang bersumber dari sampah. "Musim hujan ini ancaman penyakit seperti demam berdarah dan diare semakin besar. Kalau sehari tidak diangkat pastinya akan jadi tumpukan, keluar belatung dan sebagainya, maka itu kita mintakan masalah tumpukan sampah yang berserakan dimana-mana ini untuk segera dituntaskan," ujar Dokter Spesialis THT Bedah Kepala Leher ini. Pemko Pekanbaru pun diminta tegas kepada pihak ketiga jasa angkutan sampah yaitu PT EPP. Agar menangani penumpukan sampah yang terjadi di pasar-pasar tradisional. Sebab, selain merugikan pedagang, kondisi ini tentunya membuat pembeli merasa tidak nyaman. Sebab ada aroma bau busuk dan juga pemandangan tumpukan sampah. "Pasti berdampak terhadap aktivitas jual beli. Usaha-usaha mereka menjadi turun drastis gara-gara sampah di sekitar pasar, pembeli pun ogah kalau terpaksa harus mencium bau sampah. Padahal, seharusnya pasar itu harus steril dari tumpukan sampah," tutup dr Meiza. Penulis: Mimi Editor: Riki |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2025. All Rights Reserved |