Home / CSR | ||||||
PHR Berperan Aktif dalam Penurunan Stunting di Riau, Wujudkan Generasi Emas Indonesia 2045 Kamis, 09/01/2025 | 17:53 | ||||||
PHR berperan aktif dalam penurunan stunting di Riau (foto/ist) PEKANBARU — PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemerintah untuk menurunkan angka gagal tumbuh pada anak atau stunting di Provinsi Riau. Bersama mitra pelaksana Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Riau, PHR menggencarkan berbagai program yang bertujuan menciptakan generasi unggul dan sehat menuju Indonesia Emas 2045. Melalui program PHR Peduli Stunting (Penting), PHR aktif menekan prevalensi stunting di Riau sejak alih kelola perusahaan pada 2021. Salah satu langkah utamanya adalah memperkuat peran Posyandu sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Penguatan kapasitas kader Posyandu dilakukan melalui pelatihan, edukasi kesehatan, serta pemberian bantuan fasilitas pendukung. “Sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat, Posyandu memiliki peran strategis dalam memberikan intervensi kasus stunting. Posyandu juga membantu menyusun basis data prevalensi stunting di suatu daerah,” ujar Direktur Eksekutif PKBI Riau, Anthonny Adiputra. PHR bersama PKBI Riau rutin mengadakan pelatihan penyegaran bagi kader Posyandu dan pelatihan penguatan produksi makanan tambahan (PMT). Hingga Desember 2024, program ini telah memberikan dampak signifikan di Riau. Sebanyak 215 balita stunting dan berisiko stunting menerima bantuan PMT, sementara 185 Posyandu mendapatkan fasilitas pendukung. Selain itu, 178 kader Posyandu mendapatkan pelatihan, dan 50 pengelola Dapur Sehat (DASHAT) mengikuti pelatihan penguatan produksi PMT. Tak hanya itu, 60 ibu hamil dengan kekurangan energi kronik (KEK) juga mendapat bantuan PMT. Bagi Huda, seorang ibu rumah tangga dari Kelurahan Buluh Kasap, Kecamatan Dumai Timur, program ini memberikan manfaat besar. “Sejak adanya bantuan makanan tambahan di kelurahan ini, saya bisa memberikan makanan bergizi dan seimbang kepada anak,” ujarnya. Hal serupa dirasakan Desy, warga Kelurahan Rumbai Bukit, Pekanbaru, yang tengah menjalani kehamilan keempat. “Terima kasih atas perhatian PHR dan PKBI kepada kami. Bantuan ini sangat berarti,” katanya. Ratna Julianti, ibu dari anak yang berisiko stunting, juga merasakan dampaknya. “Berat badan anak saya yang semula dikategorikan berisiko stunting kini sudah mulai naik. Terima kasih atas perhatian yang diberikan,” ungkapnya. Komitmen PHR terhadap penurunan angka stunting di Riau membuahkan hasil signifikan. Pada 2021, prevalensi stunting di Riau mencapai 22,3 persen. Angka ini berhasil turun drastis menjadi 13,6 persen pada 2023. “Kami yakin penurunan angka stunting di Riau sedikit banyaknya ada kontribusi program PHR Peduli Stunting,” tambah Anthonny. Keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah, dunia industri, dan masyarakat. Ketua Tim Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting BKKBN, Said Masri, mengapresiasi komitmen PHR. “Semoga komitmen PHR terus berlanjut sehingga cita-cita besar Indonesia Emas 2045 bisa terwujud bersama,” ujarnya. Manager Corporate Communications PHR, Sonitha Poernomo, menegaskan pentingnya sinergi dalam program ini. “Upaya pencegahan stunting membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan tercipta generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif,” jelasnya. (rilis) |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2025. All Rights Reserved |