Home / Hallo Sumbar | ||||||
Terungkap Belasan Calon Jemaah Umrah di Padang Pakai Sertifikat Vaksin Meningitis Palsu Sabtu, 04/01/2025 | 20:50 | ||||||
BKK Padang ungkap belasan calon jemaah umrah pakai ICV Meningitis palsu (foto/detikcom) PADANG – Temuan mengejutkan diungkap Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas I Padang. Belasan calon jemaah umrah terungkap menggunakan International Certificate of Vaccination (ICV) palsu, khususnya untuk vaksin meningitis, demi memenuhi syarat keberangkatan ke Tanah Suci. Saat ini, BKK Padang tengah melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap dalang di balik praktik ilegal tersebut. Kepala BKK Kelas I Padang, Mawari Edy, menjelaskan bahwa kasus ini terungkap pada 15 Desember 2024 di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Penemuan ini berawal dari pengetatan pemeriksaan yang dilakukan pihaknya setelah mendapati indikasi adanya praktik ICV palsu sejak akhir November. "Kami mulai memperketat pemeriksaan karena ada indikasi munculnya kasus ini. Penemuan ICV palsu terjadi saat jamaah hendak berangkat ke Tanah Suci," ungkap Mawari dalam keterangannya kepada media, Sabtu (4/1/2025). BKK Padang bekerja sama dengan pihak keamanan untuk mengusut tuntas kasus ini, termasuk melacak pihak-pihak yang memproduksi dan menerbitkan sertifikat palsu tersebut. Sementara itu, calon jemaah yang ketahuan menggunakan ICV palsu diwajibkan menjalani vaksinasi ulang sebelum keberangkatan. "Kami menemukan beberapa kasus di mana ICV asli digunakan tanpa vaksinasi yang sah. Para jamaah tidak keberatan untuk divaksin ulang, tetapi ini menunjukkan ada pihak tertentu yang memanfaatkan situasi ini demi keuntungan pribadi," kata Mawari. Ia juga mengimbau semua pihak yang terlibat dalam produksi ICV palsu untuk segera menghentikan praktik tersebut. "Ini sangat merugikan jamaah, baik secara kesehatan maupun materiil," tegasnya. Vaksinasi meningitis menjadi syarat wajib bagi calon jemaah haji dan umrah sesuai aturan Kerajaan Arab Saudi. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran meningitis meningokokus, terutama dari negara-negara dengan risiko epidemi tinggi. Menggunakan sertifikat palsu berpotensi membahayakan kesehatan calon jemaah. Infeksi bakteri meningitis dapat menyerang selaput otak dan sumsum tulang belakang, yang berujung pada komplikasi serius hingga kematian. Mawari mengingatkan agar calon jemaah mematuhi prosedur vaksinasi yang benar dan tidak tergiur tawaran jalan pintas. "Keselamatan dan kesehatan jamaah harus menjadi prioritas. Jangan sampai demi menghemat waktu atau biaya, justru mengorbankan kesehatan," tutupnya dikutip dari detik.com. Dengan pengungkapan kasus ini, diharapkan calon jemaah lebih sadar akan pentingnya vaksinasi meningitis untuk keberangkatan yang aman dan sehat ke Tanah Suci. (*) |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2025. All Rights Reserved |