Home / Hukrim | ||||||
Lokasi PETI di Desa Sungai Alah Digrebek Polisi, Hasilnya.. Minggu, 29/12/2024 | 17:49 | ||||||
Penggerebekan aktivitas PETI.(foto: tribunpekanbaru.com) KUANSING - Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) kembali digerebek Tim Opsnal Satreskrim Polres Kuansing, Sabtu (28/12/2024). Kasat Reskrim Polres Kuansing, AKP Shilton yang memimpin langsung operasi tersebut menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan Polsek Hulu Kuantan dalam upaya penertiban ini. "Saat kami tiba di lokasi, kami menemukan tumpukan tanah dan bebatuan yang merupakan sisa dari aktivitas sebelumnya. Namun, tidak ada kegiatan pertambangan yang sedang berlangsung ataupun alat berat yang digunakan," ungkap AKP Shilton dilansir tribunpekanbaru.com, Minggu (29/12/2024). Menurutnya, sisa aktivitas tersebut diduga berasal dari pengupasan lahan oleh alat berat untuk mengecek potensi emas di dalam tanah. AKP Shilton menambahkan bahwa aktivitas PETI kerap dilakukan secara berpindah-pindah dan sembunyi-sembunyi untuk menghindari penertiban. "Ketika tim tiba di lokasi, tidak ada aktivitas yang berlangsung. Ini menunjukkan bahwa pelaku PETI terus berpindah lokasi untuk menghindari pantauan," jelasnya. Sebagai langkah antisipasi, polisi akan terus melakukan monitoring rutin di wilayah rawan PETI, termasuk di Desa Sungai Alah. "Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak terlibat dalam aktivitas ilegal seperti PETI, yang berdampak buruk bagi lingkungan. Jika ada informasi tentang aktivitas tersebut, segera laporkan ke pihak kepolisian," tambah AKP Shilton. Lebih lanjut, AKP Shilton menyatakan, pihaknya akan menyelidiki lebih dalam mengenai kemungkinan kerja sama antara pelaku PETI dengan pemilik lahan. "Ada indikasi pemilik lahan menyewakan atau berbagi hasil dengan pelaku PETI. Kami akan menindak tegas jika ditemukan bukti keterlibatan," tegasnya. Selain di Hulu Kuantan, upaya penertiban PETI juga dilakukan di Kecamatan Singingi Hilir. Pada Jumat (27/12/2024), Polsek Singingi Hilir menemukan 17 rakit PETI di aliran Sungai Singingi, Desa Tanjung Pauh. "Dari 17 rakit tersebut, 13 berhasil kami musnahkan di tempat. Namun, empat lainnya belum dimusnahkan karena posisinya berada di seberang sungai dengan debit air yang sedang tinggi," ujar Kapolsek Singingi Hilir, AKP Agus Susanto. Kapolsek Agus menambahkan, lima rakit diketahui sedang beroperasi saat petugas datang. Namun, para penambang berhasil melarikan diri sebelum diamankan. "Medan yang berlumpur menyulitkan petugas untuk mengejar pelaku, yang tampaknya sudah mengetahui kehadiran kami terlebih dahulu," ungkapnya. Polres Kuansing menegaskan akan terus meningkatkan operasi penertiban untuk menekan aktivitas PETI yang merusak lingkungan dan mengancam kelestarian ekosistem.(*) |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2025. All Rights Reserved |