KAMPAR – Perbaikan Jalan Lintas yang menghubungkan Provinsi Riau dan Sumatera Barat di Kilometer 106-107, Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, terus dikebut. Petugas bekerja keras memadatkan dan memperkuat jalan agar dapat kembali digunakan secara normal pada awal pekan depan, Senin (23/12/2024).

Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Riau Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat, proses pengaspalan jalan dijadwalkan dimulai besok. "Semoga cuaca mendukung sehingga prosesnya berjalan lancar dan sesuai target," ungkap Taufiq saat meninjau lokasi perbaikan.

Meski demikian, saat ini jalan masih diberlakukan sistem buka-tutup dengan durasi 15 menit atau tergantung kondisi antrean kendaraan. "Kami harap pada Senin mendatang jalan sudah bisa dilalui dua jalur, tentu dengan mempertimbangkan kondisi cuaca," tambahnya.

Proses pengaspalan dilakukan setelah pemadatan dasar jalan dipastikan kuat. Langkah ini bertujuan agar pengendara dapat melintasi jalan tersebut dengan aman dan nyaman.

Sebelumnya, pengerjaan trase baru di lokasi ini sempat terkendala akibat curah hujan tinggi selama tiga hari berturut-turut. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Riau, Afdirman Jufri, menjelaskan bahwa hujan menyebabkan lapisan timbunan atas menjadi becek dan labil. "Permukaan trase masih goyang, sehingga pemadatan tidak bisa dilakukan. Kami sangat bergantung pada cuaca," jelasnya.

Genangan air di beberapa titik juga menjadi hambatan utama pengerjaan. "Ada tiga titik yang membutuhkan perhatian ekstra karena kondisinya belum padat sempurna," ungkap Afdirman.

Namun demikian, petugas tetap optimistis dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai target. Kasat Lantas Polres Kampar AKP Vino Lestari menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN). "Kami upayakan pengaspalan rampung pada 23 Desember, asalkan cuaca mendukung," katanya dikutip dari tribunpekanbaru.

Bagi masyarakat yang sehari-hari menggunakan jalan lintas Riau-Sumbar ini, percepatan perbaikan sangat diharapkan. Jalan ini merupakan jalur utama yang menghubungkan dua provinsi penting, sehingga kelancarannya akan berdampak langsung pada aktivitas ekonomi dan mobilitas warga. (*)