Home / Ekonomi | ||||||
Capaian Kinerja Keuangan TW III 2024 Tumbuh HK Optimis Dapat Kejar Kontrak Baru di Akhir Tahun Ini Kamis, 14/11/2024 | 17:15 | ||||||
HK optimis dapat kejar kontrak baru di akhir tahun (foto/ist) PEKANBARU – PT Hutama Karya (HK) (Persero) menunjukkan kinerja cemerlang hingga Triwulan III (TW III) 2024 dengan mencatatkan laba bersih (unaudited) sebesar Rp844 miliar. Pencapaian ini mencerminkan lonjakan luar biasa sebesar 2.412,12 persen (YoY) atau mencapai 383,08 persen dari target RKAP tahun ini. Tidak hanya itu, pendapatan HK juga meningkat menjadi Rp20,29 triliun, naik 9,73 persen dari tahun sebelumnya, dengan total aset perusahaan yang tumbuh signifikan hingga Rp188,95 triliun. Direktur Marketing HK, Adjib Al Hakim, menjelaskan bahwa peningkatan laba dan pendapatan perusahaan didorong oleh berbagai proyek strategis nasional yang tengah dikerjakan, seperti Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN). “Peningkatan ekuitas yang mencapai Rp136,07 triliun adalah buah dari dukungan modal negara sebesar Rp28,88 triliun di akhir 2023 dan Rp18,6 triliun pada April 2024, serta pencapaian laba bersih yang terus meningkat,” kata Adjib. HK juga mencatat penurunan liabilitas sebesar 3,78 persen menjadi Rp52,88 triliun berkat pelunasan utang, khususnya pada proyek JTTS. Pengurangan liabilitas ini sekaligus menunjukkan pengelolaan keuangan yang semakin solid, dimana EBITDA perusahaan mencapai Rp2,86 triliun atau 99,11 persen dari target RKAP TW III 2024. Dalam mendukung keberlanjutan kinerja, HK menerapkan strategi efisiensi yang berhasil menurunkan HPP sebesar 3,78 persen. Selain itu, perusahaan terus memperkuat manajemen risiko untuk memastikan setiap proyek berjalan sesuai anggaran dan tenggat waktu. "Melalui integrasi manajemen risiko dan efisiensi biaya, kami bisa meminimalisir potensi kerugian serta menjaga kualitas kinerja," jelas Adjib. Pada TW III 2024, HK meraih kontrak baru senilai Rp24,05 triliun, meningkat 15,59 persen (YoY). Mayoritas kontrak berasal dari sektor jalan dan jembatan (79,90 persen), diikuti oleh sektor infrastruktur air (11,31 persen). Proyek-proyek tersebut meliputi pembangunan Jalan Tol Binjai–Pangkalan Brandan (20 km), Tol Sigli–Banda Aceh (25 km), dan Tol Padang–Sicincin (37 km). "Kami sangat selektif dalam memilih proyek, fokus pada yang memiliki margin bagus dan sesuai dengan kompetensi utama perusahaan," tambah Adjib. HK juga mengerjakan proyek-proyek strategis Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) seperti Proyek Trans Papua Ruas Jayapura–Wamena di Papua dan Proyek Proving Ground di Bekasi. Di Bali, HK menggarap proyek konservasi Pantai Candidasa, sementara di Sulawesi Utara terdapat pembangunan Gedung RS Kandou di Manado. Dalam proyek-proyek ini, kontribusi kontrak baru didominasi oleh proyek BUMN (69,78 persen), diikuti proyek pemerintah (25,23 persen) dan swasta (4,99 persen). Di bisnis pengelolaan jalan tol, HK mencatat peningkatan trafik signifikan sebesar 15 persen pada TW III 2024 dibandingkan periode sama tahun lalu. Pertumbuhan ini didukung oleh beroperasinya sejumlah ruas baru, termasuk Jalan Tol Bayung Lencir–Tempino di Jambi dan PLTGU Tambak Lorok di Semarang. HK memproyeksikan pertumbuhan trafik akan mencapai 16 persen hingga akhir 2024, yang berdampak positif terhadap pendapatan tol perusahaan. HK menargetkan penyelesaian 82,7 km JTTS pada 2024, dimana 44,5 km telah terealisasi hingga TW III. Sisa target pada TW IV mencakup segmen-segmen strategis seperti Tol Segmen Karangjoang–KKT Kariangau di IKN dan proyek EPC PLTGU Muara Tawar di Bekasi, serta fasilitas penting seperti Bandara VVIP dan Rumah Sakit di IKN. Adjib menggarisbawahi bahwa keberhasilan ini merupakan wujud komitmen Hutama Karya dalam menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan pengelolaan utang yang lebih baik, peningkatan ekuitas, dan strategi proyek yang terarah, HK optimis dalam menjaga stabilitas finansial sekaligus memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan infrastruktur nasional. "Ke depan, kami akan terus menjaga momentum ini untuk menghadapi tantangan di tengah dinamika ekonomi dan industri konstruksi yang semakin kompleks,” pungkasnya. Penulis: Rivo |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |