Home / Ekonomi | ||||||
Kontrak Berjangka Emas Dominasi Transaksi di Bursa Komoditi Indonesia Oktober 2024 Rabu, 06/11/2024 | 10:54 | ||||||
Direktur Utama ICDX, Fajar Wibhiyadi.(foto: istimewa) JAKARTA - Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) mencatat dominasi kontrak berjangka emas dalam transaksi multilateral selama bulan Oktober 2024. Sepanjang Oktober 2024, tercatat transaksi kontrak berjangka GOLDUDMic mencapai 101.194 lot atau sekitar 44 persen dari total transaksi multilateral, diikuti kontrak GOLDGR yang mencapai 67.704 lot atau 30 persen dari total transaksi multilateral. Secara keseluruhan, ICDX mencatat total volume transaksi mencapai 1.012.795 lot dengan rata-rata transaksi harian sebesar 44.034 lot, dan nilai notional sebesar Rp2.256 triliun. Dari total transaksi ini, 228.448 lot merupakan transaksi multilateral dan sisanya 784.347 lot tercatat dalam Sistem Perdagangan Alternatif (SPA). Kontrak GOLDUDMic yang berdenominasi dalam US Dollar dengan ukuran 1 troy ounce per lot ini didasarkan pada harga Loco London dan kemurnian 99,99 persen. Sementara itu, GOLDGR adalah kontrak berjangka emas yang diperdagangkan dalam Rupiah dengan ukuran 100 gram per lot. Emas dalam kontrak GOLDGR memiliki persyaratan kemurnian tinggi serta dilengkapi nomor seri dan cap penyuling yang disetujui ICDX. Direktur Utama ICDX, Fajar Wibhiyadi menyoroti dominasi transaksi emas ini sebagai indikasi kuat bahwa emas masih menjadi pilihan utama masyarakat, baik untuk lindung nilai maupun investasi. "Adanya dominasi transaksi kontrak berjangka emas pada bulan Oktober ini menunjukkan bahwa komoditas emas masih menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan transaksi di bursa komoditi," ujar Fajar. Ia juga menyebut, ICDX baru-baru ini meluncurkan kontrak GOLDID, yaitu kontrak emas harian dalam Rupiah dengan ukuran 10 gram per lot. "Kontrak ini mengacu pada harga pasar emas Loco London dengan tingkat kemurnian 99,9 persen. Didesain untuk memberikan fleksibilitas dan keamanan bagi investor, kontrak ini mendukung pertumbuhan pasar komoditas emas di Indonesia," jelasnya. Lebih lanjut, Fajar menjelaskan bahwa ICDX akan terus memperluas variasi produk, tidak hanya berbasis emas, tetapi juga pada komoditas lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. "Terkait transaksi multilateral, ICDX akan terus mengembangkan berbagai produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ujarnya. Langkah ini, menurut Fajar, sesuai dengan esensi perdagangan berjangka komoditi, yaitu memungkinkan transaksi multilateral dengan mempertemukan banyak penjual dan pembeli di platform bursa.(rilis) |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |