Home / Otonomi | |||||||||
Januari-September 2024 Produksi Padi di Riau Capai 106,2 Ribu Ton, BPS Catat Kenaikan 13,48 Persen Senin, 04/11/2024 | 21:44 | |||||||||
Ilustrasi produksi padi di Riau meningkat (foto/int) PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau melaporkan adanya peningkatan produksi padi di Provinsi Riau sepanjang Januari hingga September 2024. Produksi padi mencapai 185,05 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG), atau setara dengan 106,20 ribu ton beras, menunjukkan kenaikan signifikan sekitar 13,48 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023. Kepala BPS Riau, Asep Riyadi, menyatakan bahwa peningkatan produksi ini menggembirakan di tengah tantangan sektor pertanian. “Produksi padi pada Januari−September 2024 meningkat sekitar 21,99 ribu ton GKG dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar 163,06 ribu ton GKG,” ungkap Asep di Pekanbaru belum lama ini. Data ini diperoleh melalui Survei Kerangka Sampel Area (KSA), metode pengamatan langsung untuk memperkirakan luas panen padi dan jagung. “Dengan KSA, kita dapat memperkirakan potensi luas panen dalam tiga bulan ke depan dan memberikan informasi akurat mengenai produksi,” lanjutnya. Pada September 2024, KSA memprediksi potensi produksi padi sebesar 40,79 ribu ton GKG pada periode Oktober−Desember 2024. Jika prediksi ini tercapai, maka total produksi padi sepanjang 2024 akan menyentuh 225,83 ribu ton GKG, atau naik 9,64 persen dibandingkan 2023 yang sebesar 205,97 ribu ton GKG. Puncak Produksi di Maret, 3 Daerah Jadi Penghasil Padi Tertinggi Sebaliknya, Kota Pekanbaru, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten Rokan Hulu memiliki produksi terendah. Kabupaten Pelalawan tercatat mengalami kenaikan produksi terbesar pada 2024, diikuti Indragiri Hilir dan Rokan Hilir. Namun, beberapa daerah seperti Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Kampar justru mengalami penurunan produksi yang cukup signifikan. Jika dihitung dalam bentuk beras, produksi padi sepanjang Januari−September 2024 setara dengan 106,20 ribu ton beras, meningkat 13,49 persen dari 93,58 ribu ton pada 2023. "Kenaikan ini tentunya akan memperkuat ketersediaan pangan bagi masyarakat Riau dan menjadi capaian positif bagi ketahanan pangan kita," tutup Asep dikutip dari Antarariau.com. (*) |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |