Home / Pekanbaru | ||||||
Pemilihan Ketua RT dan RW di Pekanbaru Ditunda Hingga Usai Pilkada, Ini Alasannya Jumat, 01/11/2024 | 15:52 | ||||||
Ilustrasi pemilihan Ketua RT dan RW di Pekanbaru ditunda (foto/int) PEKANBARU - Menjelang Pilkada Kota Pekanbaru, Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa memutuskan untuk menunda pemilihan ketua RT dan RW hingga 27 November 2024, setelah masa pencoblosan Pilkada. Keputusan ini diambil sebagai langkah strategis untuk menjaga netralitas dan mencegah potensi konflik di tengah dinamika politik yang semakin memanas. Risnandar menyoroti bahwa kebijakan ini diambil sebagai bentuk pembelajaran dari kasus di Kota Makassar pada 2018, di mana kondisi politik yang tidak stabil menyebabkan adanya pemilihan ulang pada 2020. Dengan pengalaman tersebut, Pekanbaru mengambil langkah proaktif untuk memastikan proses demokrasi berjalan tanpa intervensi atau pengaruh yang dapat memengaruhi warga. "Penundaan ini dilakukan untuk menghindari dampak situasi politik yang bisa mengganggu kenyamanan warga. Ini adalah upaya kita bersama untuk menjaga agar proses pemilihan berjalan sesuai prinsip netralitas," jelas Risnandar dalam pernyataannya, Kamis (31/10/2024). Prioritaskan Kenyamanan Masyarakat Risnandar menegaskan bahwa seluruh pihak, termasuk para perangkat daerah, perlu ikut menjaga suasana kondusif selama proses Pilkada berlangsung. Dengan menunda pemilihan ketua RT dan RW, pemerintah berharap tidak ada pihak yang memanfaatkan momen ini untuk kepentingan tertentu yang bisa memecah belah masyarakat. “Kami ingin memastikan setiap tahapan berlangsung tanpa tekanan politik, terutama di tingkat RT dan RW yang memiliki pengaruh langsung terhadap warga. Kami berharap penundaan ini bisa menjadi langkah efektif untuk menjaga ketenangan dan fokus dalam menghadapi Pilkada,” tambahnya. Mengedepankan Independensi dalam Pelayanan Publik Risnandar juga menekankan pentingnya menjaga independensi seluruh jajaran pemerintahan, terutama dalam mengantisipasi potensi gangguan pelayanan akibat situasi politik. Ia meminta para lurah dan camat untuk berperan aktif dalam menyosialisasikan keputusan ini kepada masyarakat, sehingga warga memahami bahwa penundaan pemilihan ketua RT dan RW bertujuan untuk menjaga suasana politik tetap netral. Dengan adanya penundaan ini, Risnandar berharap seluruh masyarakat Pekanbaru dapat lebih tenang dan fokus pada proses Pilkada, serta turut menjaga keharmonisan di lingkungan masing-masing. (*) |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |