Home / Pelalawan | |||||||||
Harimau Sumatera Terekam di Pelalawan, Ini Respon BKSDA Sabtu, 26/10/2024 | 19:53 | |||||||||
Ilustrasi penampakan harimau di Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan (foto/int) PEKANBARU – Video amatir menghebohkan warga Pelalawan, Riau, setelah terlihat seekor harimau. Dalam video berdurasi satu menit tersebut, harimau yang dijuluki "raja rimba" tampak berdiri di pinggir jalan, dekat area persawahan di Tanjung Kosik, Desa Petodaan, Kecamatan Teluk Meranti. Video ini pertama kali diunggah akun Facebook Info Kejadian Pelalawan pada Jumat (25/10). Dalam unggahannya, pemilik akun memberikan peringatan kepada warga: “Harus hati-hati sekarang harimau berkeliaran dan sudah masuk ke pemukiman warga, di desa Petodaan, Kecamatan Teluk Meranti.” Peringatan ini semakin ditekankan dengan pesan harapan agar warga senantiasa berhati-hati, terutama bagi mereka yang bekerja di ladang. Kejadian ini direkam dari dalam mobil, di mana pengemudi sempat menghentikan kendaraan dan menunjukkan penampakan harimau yang berdiri di kejauhan kepada rekannya. Mustafa, Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Riau, menanggapi kejadian ini dengan segera mengerahkan tim untuk melakukan pengecekan ke lokasi. “Kami baru menerima laporan terkait penampakan harimau tersebut. Tim akan segera diturunkan untuk memastikan keamanan dan kondisi di wilayah tersebut,” jelas Mustafa dikutip dari MC.Riau. Teluk Meranti memang dikenal berbatasan langsung dengan salah satu kantung habitat Harimau Sumatera di Semenanjung Kampar. Area ini merupakan wilayah konservasi yang mencakup Pelalawan, Siak, dan Bengkalis, tempat para harimau sering berkeliaran dan membangun sarang. Munculnya harimau di dekat pemukiman menimbulkan kekhawatiran tersendiri. BKSDA mengimbau warga untuk tetap waspada jika beraktivitas di area sekitar hutan, terutama bagi mereka yang berada di desa-desa yang berdekatan dengan habitat alami harimau. Warga juga diminta segera melapor jika kembali melihat keberadaan harimau guna menghindari potensi konflik antara manusia dan satwa liar yang terancam punah ini. (*) |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |