Home / Otonomi | ||||||
Andi Rachman Kenang saat Raja Yoserizal Jadi Kadisbud Pertama di Riau Jumat, 04/10/2024 | 22:39 | ||||||
Mantan Gubernur Riau, Andi Rachman.(foto: sri/halloriau.com) PEKANBARU - Kabar duka menyelimuti lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau khususnya Dinas Kebudayaan (Disbud). Kadisbud Riau, Raja Yoserizal Zen meninggal dunia, Jumat (4/10/2024). Berbagai ucapan belasungkawa berdatangan dari beberapa pihak, termasuk dari mantan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman. "Innalillahi Wainnailaihi Rajiun. Kita masyarakat Riau tentu merasa sangat terpukul atas kepergian salah satu putra terbaik, sosok yang sangat menguasai kebudayaan Melayu," kata Arsyadjuliandi Rachman. Diketahui, Raja Yoserizal Zen merupakan Kadisbud pertama di Provinsi Riau, yaitu tahun 2016. Dimana saat itu, Arsyadjuliandi Rachman sebagai Gubernur Riau. "Beliau semasa hidupnya menjalankan tugas sebagai Kepala Dinas Kebudayaan Riau. Beliau tahu tupoksinya sebagai pejabat di Disbud Riau," kata Andi Rachman, sapaan akrabnya. Diceritakan Andi Rachman, saat dirinya memimpin Riau, Dinas Kebudayaan masih tergabung dalam Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Riau. Namun, Riau mempunyai visi sebagai Pusat Kebudayaan Melayu atau Riau the Homeland of Melayu pada tahun 2025. Dari visi itulah, gagasan pemecahan Dinas Kebudayaan dari Dinas Pendidikan. "Memang Dinas Kebudayaan itu kita dirikan dalam rangka kita memperkuat kelembagaan. Untuk mencapai visi Riau 2025 sebagai Riau Pusat Kebudayaan Melayu di Asia Tenggara," katanya. "Pada waktu itu saya berpikir, kita harus membuat Dinas Kebudayaan memisahkan bidang dan tupoksi yang saat itu tergabung dalam Disdikbud, yang mana saat itu dengan Eselon III yang mempunyai keterbatasan,$ tambah Andi Rachman. Dari banyak hal yang harus dipersiapkan, Andi Rachman saat itu percaya bahwa sosok Raja Yoserizal Zen adalah birokrat yang cocok untuk memimpin Dinas Kebudayaan Provinsi Riau. "Untuk menyelesaikan roadmap mencapai visi tersebut, banyak hal yang kita perlukan, salah satunya dengan cara memperkuat kelembagaan, memperkuat SDM dan juga memperbesar kewenangan dan dari sisi anggaran," ucapnya. "Saya melihat Almarhum ini adalah sosok yang tepat untuk diajak berdiskusi mengingat beliau adalah seorang birokrat dan budayawan," sambungnya. Ditambah lagi, Raja Yoserizal Zen memiliki komunikasi yang baik dengan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau yang saat itu dipimipin Datuk Seri Syahril Abubakar dan Datuk Seri Al Azhar. "Jadi, dengan sinergi bersama LAM Riau saat itu, mulai lah kita lakukan survei tentang bagaimana sistem Disbud di provinsi lain. Dan didapati untuk Disbud Riau memiliki enam pejabat Eselon III, artinya secara kelembagaan kita makin kuat dan SDM juga makin berkompeten dan mampu, serta dari segi kewenangan pun kita bertambah, dalam arti dengan berdirinya Disbud kita bisa mengusulkan masalah perda dan turunannya," jelasnya. Andi Rachman juga mengapresiasi kerja Raja Yoserizal Zen semasa hidupnya. Dimana Provinsi Riau meraih banyak penghargaan dari pemerintah pusat bahkan mancanegara mengenai kebudayaan. "Alhamdulillah dari berdirinya Disbud, kita dapat membuktikan bahwa Riau memang melebihi provinsi lain mengenai aset baik tagible ataupun intaglibe. Terbukti, kita berhasil mengusulkan kepada pemerintah pusat mengenai pengusulan pantun menjadi aset budaya Melayu yang intagible menjadi aset dunia. Meskipun melakukan proses yang panjang, kita berhasil mendapatkan pengakuan tersebut," ungkapnya. "Dengan dorongan dari berbagai stakeholder dan semangat Almarhum dapat memperbanyak pengakuan pemerintah pusat mengenai aset kebudayaan Melayu yang ada di Riau baik berupa benda ataupun takbenda," ucapnya. Meskipun tak berapa di Kota Pekanbaru, Andi Rachman mengaku akan terbang besok pagi untuk mengantarkan Raja Yoserizal Zen ke tempat peristirahatan terakhirnya. "Saya baru mendarat dari Hongkong dan baru sampai di Jakarta. Besok pagi saya pulang (ke Pekanbaru). Belum bisa dipastikan ikut mengantar, tapi akan saya usahakan. Mari kita doakan beliau diampunkan dosa dan diterima di sisi yang terbaik oleh Allah," pungkasnya. Penulis: Sri Wahyuni |
||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |