Home / Pekanbaru | |||||||||
Simulasi Tahap 2 Program Makan Siang Bergizi Gratis Digelar di SDN 185 dan SMPN 49 Pekanbaru Rabu, 02/10/2024 | 19:26 | |||||||||
Pj Wako, Risnandar Mahiwa datang langsung cek simulasi makan gratis di SDN 185 Pekanbaru (foto/dini) PEKANBARU – Pemerintah Kota Pekanbaru kembali melaksanakan simulasi tahap kedua program makan siang bergizi gratis. Simulasi kali ini diadakan di dua sekolah, yaitu SDN 185 dan SMPN 49 yang berlokasi di Kelurahan Tebing Tinggi Okura, daerah perbatasan Kota Pekanbaru. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa, Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang). Dalam kesempatan tersebut, Risnandar menyampaikan bahwa simulasi berjalan dengan lancar dan menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Kota Pekanbaru, baik di perkotaan maupun di daerah perbatasan. "Hari ini kami melaksanakan simulasi kedua terkait program makan siang bergizi. Kami juga sambil mengecek sarana dan prasarana penunjang di sekolah-sekolah di perbatasan. Alhamdulillah, program ini berjalan dengan baik, dan anak-anak sangat menikmati menu yang disediakan," ujar Risnandar, Rabu (2/10/2024). Pj Walikota menambahkan bahwa simulasi ini menjadi langkah penting dalam memastikan kesiapan Pekanbaru untuk melaksanakan program makan siang bergizi gratis di seluruh wilayah. Terutama di daerah yang jauh dari pusat kota. Program ini bertujuan untuk memastikan seluruh anak sekolah mendapatkan asupan makanan bergizi secara merata. "Sekali lagi, ini adalah program prioritas Kota Pekanbaru. Simulasi ini dilakukan untuk melihat kesiapan, baik di kota maupun di daerah perbatasan seperti Tebing Tinggi Okura, yang jaraknya cukup jauh. Pemerintah hadir hingga ke titik terjauh di perbatasan untuk memastikan program ini berjalan baik," jelasnya. Selain itu, Risnandar juga membahas tantangan terkait pola distribusi makanan di daerah yang jauh dari pusat kota. Ia menyatakan bahwa jarak dan waktu distribusi harus diperhitungkan agar makanan tetap segar dan sampai tepat waktu. "Kami harus menyusun standar operasional (SOP) yang sesuai untuk wilayah perbatasan yang berbeda dengan perkotaan. Jika menggunakan dapur umum, lokasinya harus dipertimbangkan. Jarak tempuh ke sini sekitar 45 menit, jadi kami harus memastikan makanan tidak basi saat sampai. Alternatifnya, kami bisa memberdayakan UMKM lokal untuk membantu menyediakan makanan," ungkapnya.. Risnandar juga menekankan pentingnya sinergi dengan UMKM di sekitar lokasi program agar mereka dapat berperan dalam penyiapan makanan bergizi untuk siswa. "Kami akan mengevaluasi kesiapan UMKM lokal untuk mendukung program ini. Kami ingin memberdayakan masyarakat sekitar agar bisa berkontribusi," tambahnya. Saat ini, petunjuk teknis (juknis) resmi dari pemerintah pusat masih ditunggu, terutama terkait penganggaran dan pelaksanaan di lapangan. Namun, Risnandar memastikan bahwa Kota Pekanbaru siap melaksanakan program ini sesuai dengan aturan yang akan dikeluarkan. "Kami menunggu juknis yang akan dikeluarkan setelah pelantikan Presiden pada 20 Oktober nanti. Apakah penganggaran langsung dari kementerian atau melalui koordinasi dengan pemda dan provinsi, kami siap mengikuti. Simulasi kedua ini merupakan bagian dari evaluasi, dan kami siap melaksanakan program ini," ujar Risnandar. Pj Walikota juga menekankan pentingnya perhitungan matang dalam distribusi makanan agar tepat waktu dan tidak mengganggu aktivitas belajar siswa. "Kami harus memastikan makanan tiba di sekolah tepat waktu dan dalam kondisi yang baik, agar anak-anak tidak menunggu terlalu lama," pungkasnya. Dengan adanya simulasi ini, Pemerintah Kota Pekanbaru berharap program makan siang bergizi gratis dapat berjalan lancar dan memberi manfaat bagi seluruh siswa, terutama yang berada di daerah perbatasan. Penulis: Dini |
|||||||||
|
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |